• Privacy Policy

Tempat Wisata Seru

  • Korea Selatan
  • Sekilas Info
  • Deli Serdang
  • Labuhanbatu
  • Labuhanbatu Selatan
  • Labuhanbatu Utara
  • Nias Selatan
  • Bukittinggi
  • Aceh Barat Daya
  • Aceh Selatan
  • Aceh Singkil
  • Aceh Tamiang
  • Aceh Tengah
  • Aceh Tenggara
  • Bener Meriah
  • Lhokseumawe
  • Subulussalam
  • Bangka Belitung
  • Lombok Tengah
  • Lombok Timur
  • Flores Timur
  • Manggarai Barat
  • Manggarai Timur
  • Sabu Raijua
  • Sumba Timur
  • Sumba Barat Daya
  • Sumba Barat
  • Maluku Tenggara
  • Banjarmasin
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Jakarta Barat
  • Jakarta Pusat
  • Jakarta Timur
  • Jakarta Selatan
  • Jakarta Utara
  • Gunung Kidul
  • Kulon Progo
  • Probolinggo
  • Tulungagung
  • Banjarnegara
  • Karanganyar
  • Purbalingga
  • Pangandaran
  • Tasikmalaya
  • Tangerang Selatan
  • Wisata Kuliner

7 Jalur Pendakian Favorit Gunung Sindoro, untuk Pemula Sampai Pendaki Mahir

Robi Kurniawan

Jalur Pendakian Gunung Sindoro – Puncak Gunung Sindoro merupakan destinasi favorit bagi para pendaki dan para pecinta alam. Gunung yang terletak di Kabupaten Temanggung ini menyimpan potensi wisata alam yang besar. Gunung Sindoro memiliki ketinggian yang cukup menantang yaitu mencapai 3.153 mdpl pada puncaknya.

Ketika mendaki, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang hijau di sepanjang lereng Gunung Sumbing-Sindoro yang sangat indah, Anda juga akan menjumpai Kawah Gunung Sindoro yang merupakan daya tarik utama dari gunung ini.

Lokasi Gunung Sindoro

Secara administratif Gunung Sindoro masih termasuk ke dalam kawasan Desa Katekan, Kec. Ngadirejo, Kab. Temanggung. Gunung ini terletak pada perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah .

Tiket Masuk Pendakian Gunung Sindoro

Untuk anda yang ingin mendaki gunung sindoro ini, wisatawan cuma mesti membayar untuk registrasi, sementara untuk anda yang membawa kendaraan mesti membayar parkir kendaraan, selanjutnya juga ada biaya untuk jasa ojek dari basecamp menuju pos 1 untuk mempersingkat perjalanan:

Jam Operasional

Jam operasional Gunung Sindoro ini setiap hari selama 24 jam. Sementara untuk jam operasional tertentu untuk memulai pendakian mesti pada waktu berikut ini:

Potensi Wisata Gunung Sindoro

Gunung Sindoro memiliki kawah yang masih mengeluarkan gas belerang. Pendaki tidak boleh terlalu lama berada di sekitar kawah dan maksimal kunjungan ke sekitar kawah hanya sampai pukul 11.00 Foto Google Maps Haggai Be’er

Gunung Sindoro memiliki potensi alam yang belum dikelola secara maksimal. Sejauh ini salah satu aktivitas yang paling banyak dilakukan di kawasan Gunung Sindoro adalah pendakian dan camping ground.

Padahal kondisi geografis alam di wilayah kaki Gunung Sindoro sangat potensial untuk lebih dikembangkan. Gunung ini memiliki daya tarik keindahan alamnya yang masih sangat alami. Kawasan hijau yang luas yang di dominasi oleh bukit-bukit dan lereng membuat panorama alam di tempat ini menjadi sangat menarik.

Wisata Gunung Sindoro sangat potensial dikembangkan sebagai salah satu objek agrowisata menarik yang ada di Temanggung . Anda akan menjumpai banyak sekali perkebunan kelengkeng, kopi, tembakau, dan vanila yang berada di kawasan kaki Gunung Sindoro ini pada perjalanan pendakian Anda.

Jalur Pendakian Gunung Sindoro

Buat kalian yang ingin menaklukkan gunung sindoro ini, ada beberapa rute yang bisa anda tempuh, apa saja? Silahkan simak ulasan Jalur Pendakian Gunung Sindoro di bawah ini:

1. via Kledung

Kledung via Oh Gunung

Ada beberapa jalur pendakian yang bisa Anda pilih untuk naik ke atas puncak Gunung Sindoro. Tapi khusus bagi Anda yang masih pemula, jalur yang direkomendasikan adalah jalur Kledung yang relatif lebih ringan dan lebih cepat. Sebelum sampai ke puncak, Anda terlebih dahulu harus melewati beberapa pos sebagai berikut.

a. Basecamp

Sebelum memulai pendakian Anda terlebih dahulu akan berhenti di basecamp pendakian. Di sinilah Anda harus mengecek kembali semua barang bawaan dan persiapan bekal selama di perjalanan. Pastikan juga Anda dalam kondisi yang fit saat pendakian akan dimulai.

b. Pos Pertama

Dari basecamp Anda akan melakukan pendakian ke arah pos 1. Perjalanan menuju ke pos 1 ini memakan waktu sekitar satu setengah jam. Di sini Anda akan disuguhkan dengan pemandangan kawasan perkebunan Wisata Gunung Sindoro yang ada di kaki gunung.

c. Pos Kedua

Selanjutnya Anda akan sampai di pos 2. Dari sini Anda bisa langsung melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya apabila tidak merasa terlalu lelah. Apabila Anda merasa perlu beristirahat Anda juga bisa beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan kawasan hijau Wisata Gunung Sindoro sambil merasakan angin yang sudah terasa sejuk.

d. Pos Tiga

Setelah beristirahat sejenak di pos 2 Anda bisa melanjutkan lagi pendakian ke pos 3. Perjalanan menuju ke pos 3 memakan waktu yang lebih lama yaitu sekitar 3 jam. Di jalur ini jalan yang Anda lalui sudah mulai terjal dengan sudut yang semakin menanjak. Jalanan juga dipenuhi dengan bebatuan, jadi Anda harus hati-hati saat melangkahkan kaki agar tidak terjatuh. Dari sini Anda sudah bisa melihat pemandangan Gunung Sumbing yang ditutupi awan. Udara yang ada juga akan terasa semakin dingin.

e. Pos Empat

Dari pos 3 Anda akan melanjutkan perjalanan lagi selama 1,5 jam menuju ke pos 4. Di jalur ini Anda akan melintasi kawasan hutan dan padang rumput. Setelah sampai di pos 4 Anda akan mulai merasakan tiupan angin yang kencang. Dari sini Anda disarankan untuk tidak berlama-lama dan langsung melanjutkan perjalanan menuju ke puncak.

f. Puncak Gunung Sindoro

Perjalanan menuju ke puncak adalah perjalanan dengan pemandangan yang paling indah. Anda akan melewati kawasan hijau Hutan Lamtoro yang sangat rimbun.

Anda juga akan melewati sebuah padang yang dipenuhi dengan Bunga Edelweiss, inilah tempat paling menarik yang ada di Wisata Gunung Sindoro. Anda pasti senang bisa melihat bunga ini apalagi jika ini adalah pengalaman pertama Anda.

Di sebelah barat Anda juga bisa melihat pemandangan Gunung Sumbing yang berdiri dengan kokoh. Di jalur ini Anda bisa mengambil banyak sekali foto-foto dengan latar belakang yang bagus. Anda bisa berhenti sejenak di padang edelweiss untuk menikmati keindahannya. Tapi ingat, bunga ini tidak boleh dipetik.

Dari padang edelweiss Anda bisa melanjutkan pendakian lagi menuju ke Puncak Sindoro. Pendakian dari padang edelweiss menuju puncak memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Ketika sampai di puncak Anda akan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Anda juga akan berjumpa dengan 2 buah Kawah Sindoro yang ada di puncak gunung ini.

2. via Sigedang

Pendakian Gunung Sindoro dikenal karena memiliki banyak lahan terbuka serta medan menanjak yang terjal dan berbatu – Foto: Google Maps / M Josephine Wijiastuti

Jalur pendakian menuju puncak gunung sindoro bisa melalui jalur Sigedang. Untuk rute yang mesti anda tempuh dimulai dari basecamp di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo .

Dengan menggunakan jalur ini, anda akan sampai di puncak gunung melalui arah utara gunung. Jalur Sigedang ini memiliki empat buah pos yang bisa anda singgahi nantinya, namun biasanya pendaki jalur ini hanya bisa mendaki hingga pos 3.

Rute Sigedang ini sebaiknya tidak dipilih oleh pendaki pemula karena jalur yang cukup sulit. Awalnya memang pendaki akan melawati jalanan melewati kebun teh dan hutan kemudian akan dilanjutkan dengan medan terus menanjak dengan kondisi beragam. Ada lahan terbuka dan Ladang Batu yang akan menguras tenaga.

3. via Ndoro Arum

via Ndoro Arum

Selanjutnya ada Jalur Ndoro Arum yang menawarkan sensasi yang menantang untuk anda. Jalur ini sebaiknya tidak anda pilih, kecuali kalau anda memang suka dengan jalur yang ekstrime.

Untuk jalurnya sendiri akan dimulai dari bascamp yang terletak di Dusun Banaran, Desa Kayugiyang, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Untuk anda yang mau sampai ke puncaknya, anda bisa memakai jasa antar-jemput ke Terminal Mendolo Wonosobo.

Untuk rute ini sendiri punya 4 buah pos hingga sampai ke puncaknya. Perjalanan awal yang akan anda lalui cukup landai dan hutan pinus yang luas yang mulai menanjak. Dan untuk Jalur Naga jadi titik paling menarik di rute ini. Karena jalur ini berupa jalan sempit dengan jurang di kedua sisinya.

4. via Alang Alang Sewu

Alang Alang Sewu via iNstagram.com @iiserpee_

Jalur untuk sampai ke puncak gunung sindoro selanjutnya adalah melalui Alang Alang Sewu. Basecamp rute ini sendiri ada di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

Dinamai Alang Alang Sewu karena memang, nantinya pendaki akan diajak untuk melalui hutan alang-alang yang luas. Untuk sampai ke puncaknya anda akan diajak melewati 4 buah pos persinggahan.

Untuk sampai di pos 1, pendaki nantinya mesti menempuh perjalanan berupa perkampungan dan perkebunan tembakau milik warga.

Selanjutnya anda akan melewati jalanan yang menanjak dan lumayan terjal. Pos 3 jadi spot favorit karena hamparan alang-alangnya. Di sini, pemandangan matahari terbit dan terbenam bisa terlihat dengan jelas.

5. via Bansari

via Bansari Instagram.com @irfan.sn_

Pendaki juga bisa memilih jalur Bansari. Jalur ini sendiri lokasinya dari Kabupaten Temanggung dan paling dekat dengan daerah perkotaannya. Biasanya, rute dari Jalur Bansari ini dijadikan sebagai pilihan jalur Kledung yang juga berada di Temanggung jika jalurnya penuh.

6. via Bedakah

Bedakah via Instagrama.com @fahrizi_redtiger

Jalur mendaki puncak gunung sindoro berikutnya bisa menggunakan jalur Berada yang ada di Kabupaten Wonosobo. Jalur ini sendiri letaknya di bagian kiri jalur Alang-Alang Sewu.

Untuk letaknya sendiri, jalur ini sendiri lebih dekat dengan perkotaan Wonosobo. Namun untuk urusan transportasi, lebih mudah ke jalur Kledung.

7. via Sikatok

via Sikatok Sumber Infopendaki

Rekomendasi jalur pendakian puncak Sindoro yang terakhir dari kami adalah melalui Jalur Sikatok. Jalur ini bisa dibilang sebagai jalur yang paling cepat untuk bisa sampai ke puncak.

Pendaki nantinya akan melewati perkebunan teh yang sangat luas. Perjalanan dari basecamp menuju pintu masuk kebun teh Sikatok menyusuri jalan aspal, kita bisa naik ojek atau berjalan kaki. Perjalanan ini memerlukan waktu sekitar 20 menit dan kita akan sampai di pertigaan kebun teh Sikatok yang merupakan pintu masuk jalur pendakian ke Puncak Sindoro.

Setelah berjalan sekitar 20 menit anda akan sampai di pos 1, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan melewati jalan setapak melintasi tengah kebun teh. Pos 1 merupakan pondok teh yang terletak di tepi jalan makadam.

Untuk sampai ke pos 2 sendiri butuh waktu sekitar 30 menit perjalanan. Di pos 2 nanti anda bisa menemukan gardu pandang setelah melewati perkebunan teh.

Kemudian dari pos 2 ini, perjalanan dilanjutkan menuju pos 3 yang merupakan batas akhir dari perkebunan teh dan ilalang.

Nantinya anda akan melewati medan yang terbuka dan cenderung menanjak selama 3 jam, setelah itu anda akan menemukan Tebing Jeblugan Alit atau yang lebih dikenal dengan Watu Susu.

Untuk sampai ke alun-alun atau sabana dari watu susu ini butuh waktu sekitar satu setengah jam perjalanan. Alun-alun ini sendiri adalah area padang rumput yang sanat luas, biasanya sering dijadikan sebagai tempat camp.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju Pasar Setan ditempuh dengan waktu 10 menit saja. Tidak jauh dari Pasar Setan terdapat makam Jogo Negoro.

Nah, untuk sampai ke puncak dari pasar setan ini cuma butuh waktu sekitar 20 menit perjalanan yang berbatu dan menanjak. Setelah anda berjalan sekitar setengah jam ini anda akan menyaksikan hamparan luas dataran yang terdiri dari sabana.

Disini anda akan menyaksikan Gunung Sumbing yang memang letaknya berdampingan dengan Gunung Sindoro. Kita juga bisa melihat Gunung Merapi dan Merbabu, serta samar-samar terlihat Gunung Slamet.

*              *              *              *              *

Demikianlah ulasan mengenai jalur pendakian gunung sindoro yang bisa kami ulas untuk anda. Semoga bisa menjadi referensi jalur pendakian untuk anda yang ingin menaklukkan puncaknya dalam waktu dekat ini.

Jangan lewatkan juga:  14 Gunung Terindah & Terbaik di Jawa Tengah

Situ Patenggang, Harga Tiket, Fasilitas, Daya Tarik & Aktivitas Seru

Danau poso, danau pasir putih indah di sulawesi tengah, robi kurniawan.

Tepian Danau Poso Sulawesi Tengah

Pantai Sambolo Banten, Harga Tiket, Wahana, Aktivitas Seru & Fasilitas

trek gunung sindoro

41 Tempat Wisata Kuliner di Jakarta Paling Enak & Hits, Wajib Dicobain!

Objek Wisata Taman Wisata Alam Linggajati Kuningan

46 Tempat Wisata di Kuningan Terbaik & TerHits yang Wajib Dikunjungi

Sunrise di Ketep Pass Magelang

57 Tempat Wisata di Jawa Tengah Terbaik & TerHits yang Wajib Dikunjungi

The Flavor Bliss via Inet

35 Tempat Wisata di Tangerang Selatan Terbaik & Terhits yang Kekinian!

Pantai Carocok Painan

60 Tempat Wisata di Sumatera Barat Terbaik & Terhits yang Wajib Dikunjungi

Kebun Buah Mangunan Jogja via Youtube

70 Tempat Wisata di Jogja Terbaru & Terpopuler yang Wajib Dikunjungi!

Air Terjun Penimbungan via IG @__nandut

51 Tempat Wisata di Lombok Terbaik & Paling Populer dan Indah Banget!

Rumah Makan Lesehan Nur Anisa via Google Maps Ningrum Brebes

25 Tempat Makan di Brebes yang Enak, Restoran, Wisata Kuliner Legendaris!

Hutan Mangrove Kaliwlingi via @fitrianingsih18

38 Tempat Wisata di Brebes Terbaik & Paling Hits yang Wajib Dikunjungi

Tempat Wisata Anak di Bali

33 Tempat Wisata Anak di Bali, Bermain Seru Bersama Keluarga Tercinta!

Kedai Fresh Steak & Shake Musolin Putra

36 Tempat Nongkrong di Wonosobo yang Hits, Cafe & Coffee Shop!

Tempat Wisata Seru

Tempatwisataseru.com adalah website yang berbagi aneka tempat wisata seru yang ada di Indonesia dan dunia. Kami menyajikan informasi lengkap seputar destinasi wisata mulai dari alamat, rute, harga tiket masuk, fasilitas hingga tips liburan seru. Selain mengulas objek wisata, kami juga merekomendasikan tempat makan, hotel, penginapan, hingga oleh-oleh dari berbagai daerah.

Menu Navigasi

© 2020 | Tempatwisataseru.com

  • Sumatera Utara
  • Sumatera Selatan
  • Sumatera Barat
  • Kepulauan Riau
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Barat
  • Jawa Tengah

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

  • EIGER Friends
  • EIGER Event
  • EIGER Career
  • EIGER Adventure Club
  • Mountaineering
  • Green & Healthy
  • Product Highlight
  • Tulisan Eigerian

Logo

Gunung Sindoro menjadi salah satu gunung aktif yang terletak di Jawa Tengah, dan menjadi favorit banyak pecinta alam untuk didaki. Dengan cukup banyak pilihan jalur pendakian Gunung Sindoro yang bisa ditempuh, gunung ini terasa sangat ‘bersahabat’ untuk setiap kalangan pendaki.

Letaknya yang berdampingan dengan Gunung Sumbing membuat Gunung Sindoro menyajikan pemandangan indah di puncak dan sepanjang jalur pendakian. Tidak hanya itu, ada jua kubah lava kecil yang berada di puncak, yang bisa menjadi sebuah pemandangan unik yang tidak semua gunung punya.

Untuk mendakinya, beberapa jalur ini bisa Eigerian coba, sesuai dengan kemampuan dan waktu yang dimiliki.

Baca Juga: Estimasi Biaya Naik Gunung Gede yang Perlu Diketahui

1. Pertama, Jalur Kledung

jalur pendakian gunung sindoro

Titik awal jalur ini adalah di Temanggung, dan berbatasan langsung dengan area Wonosobo. Jalur pendakian melalui Kledung bisa dikatakan jalur paling banyak dikenal pendaki baik pemula maupun tingkat lanjut untuk mendaki Gunung Sindoro.

Salah satu alasan kenapa jalur ini populer adalah bahwa titik awal keberangkatan yang berada dekat sekali dengan jalan provinsi. Tidak seperti kebanyakan basecamp pendakian lain yang harus memasuki pedesaan, Eigerian bisa dengan mudah mencapainya dari jalan utama.

Selain mudah diakses, jalur dari pemberangkatan Kledung juga memiliki banyak petunjuk yang sangat jelas. Jadi risiko tersesat dapat benar-benar dikurangi karena jalannya mudah terlihat, tidak banyak bercabang, dan memiliki banyak pos yang menjadi acuan.

2. Kedua, Jalur Ndoro Arum

jalur pendakian gunung sindoro

Jalur kedua yang bisa dilalui adalah via Ndoro Arum. Jalur ini berada di sisi barat lereng Gunung Sindoro, tepatnya di daerah Wonosobo. Di komunitas pendaki, jalur ini banyak dikenal juga dengan sebutan Jalur Naga.

Alasan utamanya adalah karena ada jurang di sisi kiri dan kanan jalur yang dilewati, sehingga membuat jalur Ndoro Arum terlihat seperti punggung naga. Meski indah dan menakjubkan, Eigerian yang memilih jalur ini wajib waspada dan selalu berhati-hati dalam melangkah.

Menariknya jalur naga menjadi poin utama yang membuat banyak pendaki gunung mencobanya. Indah, unik, dan menakjubkan, sangat disarankan melewati jalur ini bersama dengan pemandu yang memiliki pengalaman lebih banyak agar pendakian berjalan lancar.

3. Ketiga, Jalur Pendakian Gunung Sindoro Via Bansari

jalur pendakian gunung sindoro

Jalur ketiga yang bisa Eigerian pilih sebagai opsi adalah pendakian via Bansari. Jalur ini dimulai dari titik awal di Temanggung, dekat dengan area perkotaannya. Jalur Bansari sendiri populer ketika pendakian via Kledung penuh.

Tentu saja, jalur ini juga menawarkan pemandangan yang menarik untuk dinikmati selama kamu menapaki setiap jengkal trek ke puncak Gunung Sindoro. Karena berdekatan, medan yang ada via Sindoro dan Kledung tidak berbeda jauh.

Hanya saja untuk jalur Kledung terkadang kabutnya cukup padat, sehingga perlu persiapan ekstra.

4. Pendakian Via Jalur Bedakah, Wonosobo

jalur pendakian gunung sindoro

Sebenarnya letak jalur Bedakah masih di area Wonosobo, dan dekat dengan jalur lain pendakian Gunung Sindoro, yakni jalur Alang-Alang Sewu. Lokasi titik start jalur ini tidak jauh dari area perkotaan, sehingga jadi salah satu favorit pendaki.

Aksesnya yang mudah, meski tak semudah jalur Kledung, menjadi salah satu daya tarik utama yang ditawarkan jalur Bedakah ini. Kamu bisa memanfaatkan jalur pendakian Gunung Sindoro ini jika ingin nuansa baru selain lewat Kledung.

5. Lewat Sebelah Selatan, Jalur Sigedang

jalur pendakian gunung sindoro

Seperti yang disebutkan tadi, jalur Sigedang bisa dilewati ketika kamu berada di sebelah selatan lereng Gunung Sindoro. Jalur ini letaknya cukup dekat dengan Dataran Tinggi Dieng, dan masuk ke wilayah Wonosobo.

Saat menggunakan jalur pendakian Sigedang, kamu bahkan akan disambut sejak awal tiba di basecamp . Pasalnya di sekitar basecamp pendakian, terhampar kebun teh yang hijau dan sejuk, sehingga bisa jadi pengobat lelah setelah perjalanan dilakukan.

Tentu hawa yang terasa di jalur ini cukup dingin karena letaknya lumayan tinggi. Jadi jangan lupa siapkan perlengkapan dan peralatan yang memadai agar pendakian bisa berjalan lancar.

6. Jalur Alang-Alang Sewu, Kecamatan Kretek

Alternatif lain yang bisa dilewati ketika jalur Kledung penuh adalah pendakian via jalur Alang-Alang Sewu. Secara harfiah, nama jalur ini memiliki arti seribu alang-alang, yang merepresentasikan kondisi trek yang akan kamu lalui sampai ke puncak.

Lokasinya ada di Dusun Anggrunggondok, Kecamatan Kretek, Wonosobo. Dikatakan mirip seperti jalur pendakian via Kledung, kamu juga akan cukup mudah melakukan pendakian dari titik ini karena banyaknya petunjuk jalan dan pos yang bisa digunakan sebagai acuan.

Saat musim pendakian, jalur-jalur yang berdekatan ini biasanya akan cukup penuh karena pendaki yang tidak ingin mengantri terlalu lama akan beralih ke jalur lain. Jadi siapkan juga siasat yang tepat agar kamu bisa lekas berangkat tanpa harus menunggu lama.

Baca Juga: Trekking Menantang di Gunung Talang dengan Pesona Alamnya  

Sebenarnya ada satu jalur pendakian Gunung Sindoro lain yang juga bisa digunakan, yakni jalur Sikatok. Jalur ini dikenal sebagai jalur yang paling cepat sampai ke puncak, bahkan bisa mencapai basecamp dengan menggunakan ojek.

Itu tadi beberapa jalur pendakian Gunung Sindoro yang bisa digunakan untuk mencapai puncaknya. Masing-masing jalur tentu memiliki tantangan dan keindahannya masing-masing, tergantung mana yang akan Eigerian pilih untuk jadi pintu masuk ke Gunung Sindoro ini. Pendakian yang dilakukan tentu wajib didukung dengan perangkat berkualitas, sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan kegiatan. Outdoor gear dari EIGER Adventure jelas akan jadi opsi tepat, karena memiliki kualitas solid dan varian yang beragam sesuai kebutuhan.  Untuk mendapatkan produknya, Eigerian bisa langsung mengunjungi EIGER Adventure Store yang ada di kotamu, atau langsung mencari produk via mobile apps EIGER Adventure yang bisa ditemukan di Play Store atau App Store. Menawarkan produk lengkap dan dijamin ori, dapatkan juga harga terbaik dan gratis ongkir ke seluruh wilayah Indonesia untuk setiap pembelian!

LEAVE A REPLY Cancel reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Admin IM

Daftar Gunung yang Buka Setelah Lebaran 2024

Puncak langit camping ground, tempat seru untuk liburan, simak amalan malam lailatul qadar di sini, ada giveaway di akhir artikel, most popular, get back, 8+ cara menjaga berat badan ideal setelah puasa, tips perawatan berkala sepeda motor agar riding selalu nyaman, tips agar lancar saat pemeriksaan imigrasi di bandara, ada 4 jalur pendakian gunung ungaran, tentukan pilihanmu, recent comments.

Logo

GUNUNG SINDORO: Tiket & 5 Jalur Pendakian April 2024

Qonita Dian

  • Diperbarui: 19/02/2024

Pemandangan Gunung Sumbing dari Gunung Sindoro

  • Harga Tiket Masuk Gunung Sindoro : Rp35.000
  • Jam Buka: 24 jam
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Area Gn., Damarkasiyan, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia, -

Harga Tiket Masuk Pendakian Gunung Sindoro

Jam buka gunung sindoro, tantangan gunung sindoro, fasilitas basecamp gunung sindoro, lokasi dan akses gunung sindoro.

Bagi para pegiat kegiatan mendaki gunung, istilah ‘Tiga S’ mungkin sudah familiar di telinga. Ketiganya merupakan inisial dari beberapa gunung tertinggi di Jawa Tengah. Salah satunya adalah Gunung Sindoro yang berada di wilayah Temanggung dan Wonosobo.

Gunung Sindoro sering juga disebut sebagai kembaran dari Gunung Sumbing . Keduanya memang tampak mirip jika dilihat dari kejauhan. Gunung Sindoro sendiri memiliki ketinggian 3.153 mdpl. Bentang alamnya yang terbuka jadi ciri khas sekaligus tantangan untuk pendakian.

Pendaki perlu membayar biaya registrasi Rp35.000 sebelum memulai perjalanan. Jika membawa kendaraan, ada biaya parkir yang berlaku. Kemudian ada juga jasa ojek dari basecamp menuju pos 1 untuk mempersingkat perjalanan.

Baca:  GUNUNG PRAU Wonosobo: Tiket Masuk & 5 Jalur Pendakian

Gunung Sindoro dibuka setiap hari selama 24 jam. Namun, ada jam operasional tertentu untuk memulai pendakian. Registrasi juga hanya buka sejak pagi hingga sore saja.

kawah puncak Sindoro yang masih terus mengeluarkan gas belerang

Gunung Sindoro adalah salah satu gunung aktif di Jawa Tengah. Ketinggian puncaknya mencapai 3.153 mdpl. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo. Di sebelah tenggara, terdapat Gunung Sumbing yang wujudnya tampak serupa.

Gunung ini sering jadi tujuan pendakian bagi banyak wisatawan. Selain karena bentang alamnya yang cantik, banyak tantangan alami yang tersaji di sini. Salah satunya adalah jalur menanjak dan jalur ‘naga’. Pemandangan alam yang terlihat dari gunung ini juga menjadi jaminan memikat mata.

Selain itu, Gunung Sindoro juga cukup ramah bagi pendaki baik baik amatir maupun berpengalaman. Ada beberapa pilihan jalur pendakian. Jalur Kledung yang paling populer karena ramah bagi kalangan amatir. Jalur lainnya yaitu Sigedang, Bansari, Ndoro Arum, dan Alang Alang Sewu yang baru saja terbuka untuk umum.

Baca:  GUNUNG SUMBING: Tiket Masuk & 4 Jalur Pendakian

Jalur Kledung

Gunung Sumbing, Merapi, dan Merbabu

Jalur Kledung memiliki nama lain yaitu jalur atau basecamp Grasindo. Pendakian melalui jalur ini tak pernah sepi dari pengunjung. Rutenya didominasi oleh lahan yang terbuka dan menghadap ke Gunung Sumbing. Sehingga, pendaki bisa menikmati pemandangan sepuasnya di sepanjang perjalanan.

Estimasi waktu pendakian di Jalur Kledung umumnya memakan waktu kurang lebih 7 jam. Namun jika banyak berhenti, pendaki bisa mencapai puncak dalam waktu sekitar 9 jam. Dari basecamp, ada empat pos yang harus dilalui sebelum sampai puncak. Ada lahan berkemah di pos 3 hingga pos 4.

Sebelum mulai mendaki, perlu melakukan pengecekan barang terlebih dahulu di basecamp. Jangan cemas karena fasilitas di Basecamp Grasindo ini sudah lengkap. Petugas pun tidak akan segan membantu pendaki, termasuk menerapkan aturan tegas. Jika ketahuan meninggalkan sampah, pendaki harus membayar denda berupa benih tanaman, lho.

Baca:  WISATA POSONG Wonosobo Tiket Masuk & Aktivitas

Jalur Sigedang

sejumlah pendaki berusaha melewati jalur menanjak yang dipenuhi bebatuan

Selanjutnya ada Jalur Sigedang yang mulainya dari basecamp di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.  Pendaki yang melalui jalur ini mencapai puncak dari arah utara gunung. Jalur ini terdiri dari empat pos. Pendaki jalur ini hanya bisa mendaki hingga pos 3.

Pendaki yang sudah berpengalaman bisa memilih jalur ini. Awal perjalanan akan menjumpai kebun teh dan hutan. Setelah itu medan terus menanjak dengan kondisi beragam. Ada lahan terbuka dan Ladang Batu yang akan menguras tenaga.

Baca:  Dataran Tinggi Dieng Tiket Masuk & Area Wisata

Jalur Bansari

Mendaki di Jalur Bansari membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam. Basecampnya terletak di Desa Bansari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Wonosobo. Setelah pintu masuk atau pos bayangan setidaknya ada enam pos sampai ke puncak.

Ciri khas jalur ini yaitu kawasan hutan yang sangat dominan. Tak lupa tanjakan terjal yang akan menyambut mulai dari pos 2. Pendaki berpengalaman yang ingin menghindari terik matahari bisa mencoba rute Bansari. Sangat disarankan untuk mendaki saat musim panas agar jalan tidak licin.

Baca:  WONOLAND Wonosobo Tiket Masuk & Ragam Wahana

Jalur Ndoro Arum

Melintasi Jalur Naga yang menantang

Jalur Ndoro Arum sangat pas terutama bagi para penyuka rute ekstrim. Basecampnya berada di Dusun Banaran, Desa Kayugiyang, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Sedangkan untuk mencapainya, pengunjung bisa menggunakan jasa antar-jemput ke Terminal Mendolo Wonosobo.

Rute Ndoro Arum memiliki empat pos sampai ke puncak. Di awal perjalanan medan landai dan hutan pinus akan memanjakan pendaki. Sementara itu Jalur Naga jadi titik paling menarik di rute ini. Karena jalur ini berupa jalan sempit dengan jurang di kedua sisinya.

Baca:  BUKIT SIKUNIR Dieng Tiket Masuk & Aktivitas Seru

Jalur Alang Alang Sewu

Basecamp jalur Alang-Alang Sewu terletak di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Seperti namanya, jalur ini berbeda karena lahan alang-alangnya. Jalurnya terdiri dari empat pos sebelum menuju puncak.

Menuju pos 1, pendaki akan melewati kawasan kampung dan perkebunan tembakau. Medannya tidak luput dari tanjakan yang cukup terjal. Pos 3 jadi spot favorit karena hamparan alang-alangnya. Di sini, pemandangan matahari terbit dan terbenam bisa terlihat dengan jelas.

Baca:  GUNUNG KEMBANG : Tiket Masuk & Jalur Pendakian

Setiap basecamp Gunung Sindoro memiliki fasilitas penunjang. Area parkir, toilet, mushola, hingga warung tersedia di hampir semua basecamp. Tersedia juga jasa antar-jemput dari terminal terdekat ke lokasi basecamp. Harus diingat, tidak semua jalur memiliki sumber air.

Baca: 9 Destinasi Wisata Terbaik di Wonosobo

Gunung Sindoro terletak di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah . Basecampnya tersebar di beberapa titik. Setiap basecamp bisa dicapai dengan angkutan umum (bus) maupun ojek.

Berikan Rating

4.4 - 7 Pembaca

Berikan Nilai

Konten Terkait

Kawasan Wisata Batu Pandang Ratapan Angin Dieng

BATU PANDANG RATAPAN ANGIN Dieng Tiket & Aktivitas

panorama bentangan Jembatan Gunung Kemukus

GUNUNG KEMUKUS: Tiket & Daya Tarik

Golden sunrise bukit sikunir dieng

Bukit Sikunir Tiket Masuk, Aktivitas, Kuliner dan Fasilitas

pengunjung berfoto di spot teras pilar yang menawan

LEMBAH GUNUNG MADU Tiket & 5 Wahana

Pintu Langit Skyview

PINTU LANGIT SKYVIEW Tiket, Aktivitas & Lokasi

area taman bunga wonoland wonosobo

Wonoland Wonosobo Tiket Masuk, Jam Buka dan Keindahan

Berikan komentar cancel reply.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Name  *

Email  *

Kirim Komentar

Ray Adventure » Destinasi » Pendakian Gunung Sindoro

Edelweiss dan Sunrise Menjadi Daya Tarik Para Pendaki ke Gunung Sindoro

Kisah Pendakian Gunung Sindoro

  • twitter Tweet
  • facebook Share

Gunung Sindoro sudah lama jadi tujuan wisatawan. Umumnya, wisatawan yang berkunjung ke tempat ini menghabiskan waktunya dengan menjajal trek pendakian dan berkemah di Sunrise Camp.

Namun, banyak juga yang menikmati pesona gunung ini dengan cara yang berbeda, misalnya seperti ngopi santai di sekitar lereng Sindoro atau sekedar menyusuri kebun teh dan menikmati pemandangan.

Berada di antara kabupaten Wonosobo dan Temanggung, gunung di Jawa tengah ini tidak berdiri sendirian. Ada gunung Sumbing yang letaknya cukup berdekatan. Meski bersaudara, kedua gunung tersebut memiliki ketinggian yang berbeda. Gunung Sumbing memiliki ketinggian 3.371 Mdpl, sementara Sindoro memiliki ketinggian sekitar 3.136 Mdpl.

Karena jarak yang rapat, baik Sindoro maupun Sumbing mengusung keindahan bentang alam yang mirip. Salah satu pesona alam yang hanya akan Anda temukan di Sindoro ialah kawasan puncaknya yang cukup luas melebihi luas lapangan sepak bola. Hal itu pula yang membuat pendaki kepincut hingga rutin berkunjung kemari.

Daftar Isi :

Jalur Pendakian Gunung Sindoro

Setidaknya ada dua jalur pendakian yang menjadi favorit para petualang, yakni jalur pendakian via Kledung dan jalur via Sikatok / Sigedang.

Jika Anda ingin menempuh perjalanan singkat, maka trek Sikatok adalah jawabannya. Pendakian melalui Sikatok hanya akan menghabiskan waktu sekitar 6.5 jam saja. Sementara, jika melalui jalur Kledung, waktu yang Anda butuhkan untuk bisa tiba di puncak gunung ialah sekitar 7.5 jam.

Sindoro Via Kledung

Sunrise camp gunung Sindoro

Memilih rute Kledung sebagai akses menuju puncak Sindoro adalah ide bagus. Setidaknya rute ini bisa dilalui dengan cukup santai. Keberadaan spot perkemahan adalah salah satu alasan mengapa rute ini cocok ditempuh oleh Anda yang hobi mengoleksi pengalaman.

Trip dimulai dari pos I. Berada pada ketinggian sekitar 1.900 Mdpl, pos ini dikelilingi dengan pepohonan hijau yang tumbuh lebat di sepanjang jalan setapak. Dari sini, Anda bisa melihat pergeseran medan dari yang sebelumnya berupa trek berbatu yang cukup landai kini berubah menjadi trek tanah padat yang menanjak.

Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih 2 jam, Anda akan menjumpai pos 2 yang letaknya berada pada ketinggian 2.120 Mdpl.

Agak berbeda dari sebelumnya, trek yang menanti berikutnya akan lebih sukar karena di dominasi dengan medan berbatu yang menanjak curam. Meski begitu, trek ini terbilang aman untuk dilalui oleh para pendaki.

Melanjutkan perjalanan, Anda akan tiba di Pos 3 yang lokasinya lebih tinggi, yakni berada di ketinggian sekitar 2.530 Mdpl.

Pos inilah yang akan memanjakan para pendaki dengan suguhan camping ground yang luas. Jika sudah sampai di sini, Anda bisa sedikit bersantai karena Anda berada di lokasi yang tepat untuk bermalam di bilik tenda.

Meneruskan pendakian selepas beristirahat semalam penuh di Pos 3, Anda langsung disapa dengan hamparan padang Edelweiss yang cantik dan mempesona. Sepanjang mata memandang, Anda hanya akan melihat sabana hijau dan bunga Edelweiss yang nampak eksotik.

Terus dibuat terlena dengan keindahan alam yang mengagumkan, Anda tak akan menyadari bahwa sudah tiba di puncak seketika melihat kawah aktif yang dipenuhi dengan kepulan asap dan aroma belerang menyengat.

Uniknya, kawah tersebut juga ditemani dengan dua danau kembar yang mengapit kedua sisinya. Anda tak akan mengira bahwa danau tersebut menyimpan air yang cukup jernih. Saking jernihnya, orang–orang sampai menjuluki danau tersebut dengan nama Telaga Ajaib. Menarik, bukan ?

Kebun Teh di Lereng Sindoro

Perkebunan teh Tambi di lereng Sindoro

Jika mendaki gunung terlalu berat bagi Anda, maka mengunjungi kebun teh Tambi di dataran tinggi Dieng bisa jadi solusinya. Berada di kaki gunung Sindoro, kebun teh Tambi mempunyai panorama alam yang mengagumkan. Berlatarkan Sindoro, kawasan kebun teh Tambi disebut–sebut punya kemiripan view dengan Switzerland.

Hamparan hijau bak permadani membentang luas hingga 800 hektar lebih. Hawa sejuk yang menyelimuti kawasan ini juga sangat cocok untuk menyegarkan kembali pikiran dan tenaga Anda.

Apalagi, kala Anda melintasi jalan aspal halus yang membagi kebun teh ke dalam dua bagian, maka bukan hanya akan dimanjakan dengan kebun teh yang asri, Anda juga akan dibuat kagum dengan keelokan panorama Sindoro yang bernaung di bawah langit biru yang cerah.

Berada pada rentang ketinggian 1.400 hingga 2.100 Mdpl, perkebunan ini tetap bisa diakses dengan mudah. Jika datang di pagi hari, Anda akan mendapati penduduk lokal yang sedang memetik daun teh menggunakan gunting besar yang telah dimodifikasi.

Tak hanya berkeliling menyusuri jalur labirin kebun, Anda juga bisa mengamati proses pengolahan teh di pabriknya secara langsung hingga menyeduhnya sendiri di cangkir dengan air panas.

Fasilitas di Sekitar Sindoro

Kawasan Sindoro sebenarnya dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai. Misalnya di desa Kledung, Anda bisa beristirahat sekaligus menginap di basecamp yang disediakan. Ada pula beberapa warung makan yang tersebar di sekitar basecamp. Jadi, tak ada lagi alasan untuk memulai pendakian dengan perut kosong ya !

Baca : Pendakian gunung Lawu via Cetho .

Rute ke Gunung Sindoro

Lokasi Sindoro berada di Damarkasiyan, Kertek, Wonosobo.

Datang dari kota Wonosobo, Anda harus menempuh perjalanan sejauh 19 Km menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Perkebunan milik warga yang membentang di sepanjang jalan adalah salah satu tanda bahwa Anda sudah hampir tiba di basecamp Sindoro.

Namun, untuk bisa mendaki gunung Sindoro, Anda perlu mengurus pendaftaran terlebih dahulu di basecamp Kledung sembari membayar retribusi sebesar kurang lebih Rp. 15.000 per orang.

Artikel Populer Lainnya :

  • Cerita, Daya Tarik, dan Menikmati Spot Romantis di…
  • 5 Destinasi Wisata Pantai di Semarang Yang Menjadi…
  • Kenapa Mau Naik Gunung ? 3 Hal Luar Biasa Ini, Cuma…
  • Saat Berburu Sunrise Dan Sunset Indah Sekaligus di…
  • Ketenangan dan Kesunyian Danau Lau Kawar Membius…

Ayo Berikan Ulasan Anda Batalkan balasan

  • Tiket Pesawat
  • Tiket Kereta Api
  • Tiket Bus & Travel
  • Antar Jemput Bandara
  • Rental Mobil

Atraksi dan Aktivitas

trek gunung sindoro

Traveloka Team

27 Jan 2020 - 5 min read

Gunung Sindoro, Sembunyikan Keindahan Dalam Jalur Menantang

Gunung Sindoro adalah salah satu gunung populer yang berada di Jawa Tengah. Dengan ketinggian 3.153 mdpl, Gunung Sindoro menjadi gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Karenanya, tak heran bila gunung ini selalu ramai oleh pengunjung yang ingin merasakan pendakian di jalur panjang dan penuh tantangan. Tawaran keindahan di puncaknya juga akan puaskan siapa pun yang melihatnya.

Kamu berencana untuk menikmati keindahan puncak Sindoro dalam waktu dekat? Yuk, cari tahu terlebih dulu informasi lengkap tentang Gunung Sindoro di bawah ini:

Keistimewaan Gunung Sindoro

Siapa yang tidak mengenal Gunung Sindoro? Gunung ini menyimpan keindahan yang luar biasa. Daya tariknya pun tak perlu diragukan lagi. Agar semakin yakin, berikut adalah keistimewaan Gunung Sindoro yang perlu kamu tahu:

Bersebelahan dengan Gunung Sumbing

trek gunung sindoro

(Sumber:@suriyadi_pratama)

Gunung Sindoro dan Sumbing merupakan dua gunung yang letaknya berdekatan. Memiliki bentuk dan tinggi yang tak jauh berbeda, kedua gunung ini pun kerap dijuluki “gunung kembar”. Kemiripan ini pula yang membuat banyak orang sulit membedakan antara Gunung Sindoro dan Sumbing.

Saat mencapai puncak Gunung Sindoro, kamu akan melihat jelas pemandangan Gunung Sumbing di seberang. Sebaliknya, jika kamu mendaki Gunung Sumbing, maka Gunung Sindoro lah yang akan menjadi panorama cantik di puncaknya. Kumpulan awan di sekeliling Gunung Sumbing pun menjadi pesona khas yang selalu dijadikan objek foto para pengunjung.

Hamparan padang edelweiss yang mengagumkan

trek gunung sindoro

(Sumber:@maulidya_chilma)

Pendakian ke Gunung Sindoro akan semakin menyenangkan karena kamu akan melewati sabana yang dipenuhi bunga edelweiss . Meski begitu, padang edelweiss baru akan kamu temui setelah melalui Pos 3 Gunung Sindoro. Keberadaan bunga edelweiss juga menjadi tanda bahwa kamu sudah dekat dengan puncak.

Selain panorama puncak yang indah, keberadaan bunga edelweiss ini pun menjadi alasan para pendaki yang datang. Tak sedikit pula, pengunjung yang mendirikan tenda ataupun menghabiskan waktu berfoto di padang edelweiss tersebut. Jika kamu ingin melihat pesona bunga abadi ini, datanglah di antara bulan Mei hingga Agustus.

Ada “danau” di puncak gunung

trek gunung sindoro

(Sumber:@darobbi)

Gunung Sindoro merupakan gunung berapi aktif. Di puncaknya terdapat Kawah Jolotundo, kawah aktif yang mengeluarkan asap dan gas sulfutara (belerang). Menariknya, terdapat dua “danau” kecil berisi air jernih di kawah mati tersebut. Kedua danau yang hanya dipisahkan oleh dinding kawah itu dikenal dengan sebutan Telaga Ajaib di kalangan pendaki.

Telaga Ajaib memiliki fenomena alam yang unik karena kemunculannya hanya terjadi pada saat musim hujan. Hal tersebut karena telaga terisi oleh genangan air hujan yang melimpah. Lama-kelamaan, air telaga pun akan habis karena kebanyakan pendaki mengambil air tersebut untuk dijadikan persediaan saat perjalanan turun.

Kawasan kawah memang bebas dikunjungi siapa saja, namun kamu perlu waspada terhadap gas sulfutara yang masih aktif keluar dari kawah. Asap tersebut biasanya keluar dengan intensitas tinggi saat kondisi turun hujan. Makanya pada kondisi tertentu, pendaki di Gunung Sindoro diharapkan tidak turun ke bagian kawah.

Ritual unik 1 Sura

Setiap malam 1 Sura atau Tahun Baru Islam pada penanggalan Jawa-Islam, banyak penduduk lokal yang mendaki Gunung Sindoro untuk mengadakan selamatan di puncak selama satu malam. Ritual religi yang sudah dilakukan secara turun-temurun ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur terhadap Sang Pencipta.

Saking uniknya, ritual tersebut justru mengundang rasa penasaran banyak pendaki. Karenanya, setiap momen tersebut Gunung Sindoro kerap dipenuhi pendaki yang ingin menyaksikan ritual secara langsung.

Lokasi dan akses menuju Gunung Sindoro

trek gunung sindoro

(Sumber:@wandi_iryanto)

Gunung Sindoro terletak di antara Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung dengan ketinggian 3.153 mdpl ini merupakan gunung berapi aktif tipe volkano atau gunung yang sedang tertidur dan sewaktu-waktu mengalami erupsi. Dalam sejarah, gunung ini pernah menunjukkan kenaikan aktivitas vulkanik pada 1970. Sedangkan di tahun 2011, Gunung Sindoro kembali mengeluarkan asap sulfutara tebal dengan aktivitas gempa yang intens.

Meski begitu, Gunung Sindoro cukup aman untuk didaki. Hingga saat ini, telah dibuka beberapa jalur pendakian menuju Gunung Sindoro yaitu jalur Kledung, Sigedang Tambi, Sibajak, dan Jlumprit. Dari keempat jalur tersebut, jalur Kledung menjadi favorit para pendaki. Selain memiliki akses tercepat, jalur ini juga dilengkapi petunjuk arah untuk memudahkan para pengunjung.

trek gunung sindoro

(Sumber:@kurniawan_dedic)

Base camp Kledung berada di Desa Kledung, Kabupaten Temanggung, tepatnya di samping Balai Desa Kledung. Untuk menuju base camp tersebut, kamu bisa naik bus jurusan Magelang – Wonosobo dan turun di Desa Kledung dengan patokan Restoran Dieng Kledung Pass. Base camp Kledung juga amat mudah ditemukan karena berada tepat di tepi jalan raya.

Pada pendakian menuju puncak Gunung Sindoro, kamu akan menemukan berbagai variasi trek. Dari base camp , kamu akan lebih dulu melalui jalur bebatuan yang tersusun rapi. Di sepanjang jalan, kamu akan melewati perkampungan warga, ladang sayuran warga, hingga akhirnya sampai di kebun tembakau yang sangat luas. Menariknya, pendakian menuju Pos 1 memberikan banyak bonus berupa pemandangan yang indah.

Jika ingin menghemat tenaga atau menyingkat waktu, kamu bisa naik ojek dari base camp hingga Pos 1. Namun, kamu harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menggunakan fasilitas tersebut. Selanjutnya, perjalananmu hingga Pos 2 masih akan didominasi dengan jalur landai yang dikelilingi hutan dan semak belukar.

Dimulai dari Pos 2, kamu akan segera menghadapi medan yang menanjak. Bagi yang belum terbiasa mendaki, kamu mungkin akan kesulitan karena jalur hanya berupa jalan tanah bebatuan. Apalagi, jarak dari Pos 2 ke Pos 3 terhitung jauh sehingga akan sangat menguras tenaga.

Setibanya di Pos 3, kamu bisa mendirikan tenda dan beristirahat. Area luas yang dikelilingi pepohonan membuat Pos 3 cocok dijadikan sebagai lokasi berkemah. Ada pula area Sunrise Camp yang berada tak jauh dari Pos 3. Sunrise Campkerap dipilih pendaki yang ingin melihat matahari terbit langsung dari tenda. Kamu juga akan melihat pemandangan Gunung Sumbing, serta Gunung Merbabu dan Merapi dari kejauhan.

Meski begitu, kamu tidak disarankan berkemah di area Sunrise Camp. Lokasinya yang berada di area terbuka tanpa pepohonan membuat kegiatan kemah cukup berbahaya. Terlebih saat cuaca buruk yang bisa menyebabkan tenda tidak stabil.

Setelah bermalam di Pos 3 atau Sunrise Camp, lanjutkan perjalanan menuju puncak. Perjalananmu menuju summit akan semakin berat dengan melalui Hutan Lamtoro dan Batu Tatah. Batu Tatah merupakan area terbuka yang ditandai dengan banyaknya batu-batu besar. Medan tersebut tentu akan menguras banyak tenaga, namun karena jalurnya terbuka kamu bisa leluasa menikmati pemandangan alam tanpa adanya penghalang.

Keluar dari area Batu Tatah, kamu akan menemukan Pos 4 hingga sampai di sabana yang didominasi bunga edelweiss . Padang sabana ini menjadi bonus sekaligus tanda bahwa perjalananmu ke puncak sudah semakin dekat.

Fasilitas dan akomodasi di Gunung Sindoro

trek gunung sindoro

(Sumber:@bayu_fhairulumam)

Base camp Kledung Gunung Sindoro memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Selain menjadi markas tim SAR Grasindo, base camp ini menyediakan aula sebagai tempat istirahat, tempat penitipan barang, toilet umum, hingga area parkir. Tak jauh dari base camp, pengunjung juga bisa menemukan masjid.

Bagi yang ingin mengisi perut, di sekitar base camp juga tersedia banyak warung sederhana yang menjajakan aneka makanan dan minuman. Para pendaki bahkan bisa memesan nasi bungkus sebagai bekal di perjalanan. Fasilitas penting lain yang disediakan base camp adalah air bersih untuk keperluan logistik.

Sekadar informasi, minimnya sumber air di Gunung Sindoro membuat para pendaki harus membawa cadangan air yang cukup banyak. Selain itu, cuaca di sana terkenal cukup panas dan berdebu. Karena itulah, pendakian lebih baik dilakukan pada malam hari untuk menghindari risiko dehidrasi atau lelah akibat cuaca terik.

Terakhir, di base camp Kledung kamu juga bisa menemukan penjual suvenir khas Gunung Sindoro. Mulai dari kaus, gantungan kunci, hingga stiker tentu bisa menjadi buah tangan yang cocok bagi teman dan keluarga di rumah.

Harga tiket masuk dan jam operasional

Sebelum melakukan pendakian, kamu wajib mengurus administrasi sebagai tanda izin serta membayar tiket pendakian sebesar Rp15.000 per orang. Dengan biaya tersebut, kamu juga sudah bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan base camp . Namun, kamu perlu mengeluarkan biaya parkir lebih jika membawa kendaraan pribadi.

Mengenai jam operasional, pendakian Gunung via Kledung buka 24 jam. Umumnya, pengunjung memulai pendakian pada pagi hari agar bisa sampai di area kemah saat sore hari. Perjalanan menuju puncak pun akan dilanjutkan pada pagi keesokan harinya.

Meski jalur menuju puncak cukup melelahkan, Gunung Sindoro selalu menjadi destinasi pendakian yang begitu menyenangkan. Kamu akan melihat beragam keistimewaan yang jarang ditemukan di gunung lainnya. Jadi, bila kamu memiliki kesempatan untuk mendaki Gunung Sindoro, jangan sia-siakan kesempatan tersebut ya!

trek gunung sindoro

Partner Pembayaran

trek gunung sindoro

Tentang Traveloka

  • Hubungi Kami
  • Pusat Bantuan
  • Tentang Kami

Follow kami di

  • Internet Luar Negeri
  • Gift Voucher
  • Traveloka for Corporates
  • Traveloka Affiliate
  • Blog Traveloka
  • Pemberitahuan Privasi
  • Syarat & Ketentuan
  • Daftarkan Akomodasi Anda
  • Daftarkan Bisnis Aktivitas Anda
  • Traveloka Press Room
  • Traveloka Ads

Download Traveloka App

  • Beli Tiket Candi Borobudur
  • Peta Sebaran Daya Tarik Wisata
  • Dinas Pariwisata Kab/Kota

logo

  • Destinasi Wisata
  • Hiking Mt. Sumbing & Sindoro

trek gunung sindoro

Hiking Mt. Sumbing & SINDORO

Destinasi wisata terkait, waduk wadaslintang, air terjun gulingan, wisata geologi blora, rainbow rafting pemalang, punthuk setumbu.

Climbing the Mountains of Indonesia & Malaysia

  • Elevation: 3,150 m (10,335 ft)
  • Prominence: 1,761 m
  • Ribu category: Sangat Tinggi
  • Province: Jawa Tengah (Central Java)
  • Google Earth: kml
  • Other names: Sundoro, Sendoro
  • Eruptions: 1971, 2011-14

Bagging It!

Mount Sindoro is separated from its similarly conical but slightly higher neighbour, Gunung Sumbing , by the Kledung Pass (1,400m). Together, they dominate the Dieng plateau area and can both be climbed from Kledung village where there is a decent hotel. There is another straightforward and slightly shorter ascent from the north at Sigedang (1,791m) and a couple of less popular routes from the west and east respectively.

For its size, Sindoro is an easy hike and would make a great introduction to hiking in Indonesia. From the top there are great views to Sumbing, Merapi , Merbabu , Ungaran , Slamet , Dieng plateau’s high ridge Gunung Prau and the north coast of Java. Sunrise is usually magnificent so it is worth climbing overnight.

Camping at the top is not advised at present (2019) due to poisonous gases near the summit crater (this has been the case since 2011 – and one hiker died camping by the crater in 2013). It is also a very good idea to wait until after 7am to peer into the active crater, and not to spend much time close to the gases.

If it fits in with your plans and you can find a willing guide, it is obviously best in terms of enjoying the different views of other mountains to hike up one route and descend via another. A north-southeast traverse (Sigedang-Kledung) or vice versa is excellent, and so is east-north (Bansari-Sigedang) or vice versa. Finshing in Banaran (west) is ideal for those continuing to Dieng, but this is a less well-known route at the moment so you are advised to take a guide from Banaran for this.

There is no huge time advantage to one trail over another, but Sigedang is the highest trailhead and Bansari the lowest (unless you take an ojek). The small lake at the top only exists during the rainy season, and not all the routes have reliable water sources, so make sure you take plenty with you and assume no availability on the trek itself.

At the summit, there are actually two deep craters next to each other and these have changed rather dramatically over the last decade as volcanic activity has increased considerably. The one on the Kledung side (south) is smaller, swampy-looking, and with several names written using stones by foolish local hikers. Connected to this is a larger, deeper, more northern crater which was partially filled with water back in 2010. Since 2011, the water has almost entirely disappeared aside from a (presumably hot) bubbling pool and there is lots of fumarole activity on both western and eastern edges of the crater in 2019.

If you follow the crater rim further round to the north, it descends to a large, flat sandy area which back in 2010 was grassy. It sometimes has a small lake in it during the rainy season. This would appear to be the remains of a very old, shallow third crater and prior to increased activity since 2011 would have made a great place to camp. Further round, to the western side, is the alun-alun, an even larger flat area with a grave or monument in the middle. Like the occasional lake area, this too is now sandy rather than grassy since 2011. Given the present fumarole activity it is not recommended at present (2019) to camp near the top. Check with guides regarding the situation in future for if/when activity ceases.

Much of the crater rim is of a very similar height. The highest reading on my GPS back in 2010 was on the edge just above the shallow third crater (occasional lake) and in 2019 the GPS gave its highest reading of 3157m on one of the similarly-high twin tops on the eastern side near the Bansari trail. It is possible the highest point has moved since activity has increased and altered the topography a little and some portions of rim may have collapsed. It takes only 15 minutes to circuit the crater rim so baggers don’t need to worry too much about missing the very highest point as long as they’ve had a full wander around the crater edge!

Back in 2010, there was lots of edelweiss, grass, and lots of cantigi bushes (a common vaccinium species on volcano peaks in Java) but after years of activity the area is currently more barren-looking, with less plants, and more sand and rocks, not to mention the active fumaroles.

The view is unarguably one of Java’s finest in clear weather early in the morning. To the south-east are Lawu, Merbabu, Merapi and Sumbing. To the northwest are the Dieng hills including Prau and off in the distance to the west is Gunung Slamet. In clear weather you can also see the north coast of Java.

Route from Kledung (SOUTH-EAST):

This is still the most popular route. From Kledung it takes around 5 – 6 hours to the top or slightly less if you get an ojek for the first section. From the main road at Kledung, take the cobbled road leading north opposite the Kledung Rest Area. It is difficult to miss because it’s the first turning east of the Kledung Pass hotel.

The cobbled road leads gently up the hillside for about one mile and it is recommended you get an ojek (motorcycle taxi) to take you up as far as possible. The end of the road is at 1,654m. The well-defined and occasionally slippery trail leads up through pine woodland past the remains of Pos 1 (1,761m), Pos Payungan (1,813m), across some very small wooden bridges and on to the remains of the shelter at Pos 2 (1,995m).

There are a few good places to admire the views of Sumbing across on the other side of the Kledung Pass but it is not until you are beyond Batu Longko and at the first major camping area (Pos 3 at 2,337m) that the vegetation becomes sparse. If you are going to camp anywhere other than at the summit (which is not advised at present due to volcanic activity), Pos 3 is recommended because the views south and east are spectacular and there is plenty of room for tents. However, there are many places suitable for just one or two tents all the way up.

The trail climbs more steeply and passes scattered rocks, notably ‘batu tatah’ (at 2,843m). There is little shade here so for the light-skinned it is essential to use sun cream during the day. Finally the top is reached and you are on the edge of Sindoro’s crater. If returning by the same route be careful to make note of this point.

Fast hikers can be back down at the Kledung Pass hotel in less than 4 hours. You may even be able to arrange an ojek from a local farmer when you reach the cobbled road.

Note there is another, newer and less popular route up from Anggrunggondok (also known as Alang-Alang Sewu route) which is just a kilometre or so further west from Kledung Pass and main Kledung Basecamp (and not far from the turning for the Garung basecamp for Gunung Sumbing). You might consider combining the two as it is easy to find transport between them. The Anggrunggondok route leads via Pos 1 Lembah Kesunyian (1,755m), Pos 2 Lembah Katresnan (2,062m), Pos 3 Alang-Alang Sewu (2,370m) and Pos 4 Jalu Mulyo / Labirin Stone (2,850m). There is a water source between Pos 1 and 2.

Route from Sigedang / Sikatok (NORTH) :

This is an incredibly picturesque route with tea plantations and views to the Dieng Plateau and the hills north of Sindoro. Allow 3.5-4.5 hours up and 2.5-2.5 back down. The basecamp is at an elevation of around 1,700m and the trailhead starts a little higher up at 1,791m. Depending on if you follow the metal signs or not, the trail leads via Pos Bayangan (1,865m), Pos 1 Kebun Teh (1,889m), and Pos 2 Kebun Teh (2,066m). These first Pos are actually tea-weighing shelters.

The end of the tea plantation area is known as Patok Besi (2,168m). From there the trail continues through pleasant woodland via Pos 3 – Watu Tulis (2,422m) which is as the names suggests a large rock supposedly with some writing on it and is soon followed by the Pos 3 camping area (2,519m) which is by far the most favoured spot for spending the night.

Pos 3 camp area has really nice views back over to the minor hills on the other side of the Sigedang valley, including Gunung Sigandul which has a local peak name of Puncak Setlerep (Gunung Telerejo – 2,098m on the Bako map) and further east the un-named 2,142m peak on the Bakosurtanal map. In 2019, these peaks are tourist treks and camping spots in their own right, including a lower side peak called Gunung Buthak.

Next up is Pos 4 Ladang Batu 1 (2,734m) which marks the start of more challenging terrain, with very steep rocky sections, and offers views to Batu Susu (‘milk rock’). The terrain remains steep and slippery until after Ladang Batu 2 (Batu Tangga, 3,024m) and finally you reach Sabana (3,121m) which is just before the summit plateau. Note the cement boundary marker further up which is essential for finding your way back down to Sigedang by the same route.

Route from Ndoro Arum, Banaran, Wonosobo (WEST):

This new route leads via Pos 1 Ngrata which is an area of pine woodland, Pos 2 Kayu Sawa, Pos 3 Watu Putih and Pos 4 Uci-uci.

Route from Bansari (EAST):

You might think that this route takes a little longer as the basecamp is further down at 1,076m but you can almost always get an ojek up the wide stony plantation track to Pos 1 (about 20 minutes and a reasonable Rp20,000 per person in 2019). Allow 4-5 hours up (5-6 without ojek) and 3-4 hours back down (4-5 without ojek).

The trail leads via Pos Bayangan, Pos 1 Sidempul (1,575m) where there is an entrance plus a water source, Pos 2 Turunan (1,870m), and Pos 3 Tunggangan (2,154m) which has a water source down to the right just before the flat camp spots. Next is Pos 4 Bukit Soma (2,292m), and it’s an excellent place to see Sumbing, Merbabu and Lawu framed through tree branches at first light. Soon after is the amusing ‘Pos Ojek’ (2,392m) which is not included in the numbering system and is certainly not a place to find a motorbike taxi!

Once above an elevation of 2,550m, the vegetation becomes much lower and the views correspondingly more impressive. Next is an area popular with campers and not at all surprising given the fabulous panorama in clear weather. In 2019, this spot was marked with a tall bamboo flagpole (2,664m). Pos 5 Mlelan (2,710m) is next and should be reached by most hikersi n around 3 hours from Pos 1.

Pos 6 Centong (3,086m) is reached after a further hour during which the trail steepens and progress slows down a little. From Pos 6, the trail curves round to the left, overlooking a wide gash in the mountainside which may be the remains of an old side crater. After just five minutes from Pos 6 is the Bansari sign (3,132m) – a very important marker that you need to remember if you are returning on the same trail.

Route from Katekan (NORTH-EAST):

Just a few kilometres north of the Bansari basecamp is another trail up from Katekan. According to online maps, it leads via Pos 1 (1,650m), Pos 2 (1,930m), Pos 3 (2,260m), and Pos 4 (2,590m).

Bagging information by Daniel Quinn, 2010 (most recent updates in October 2019)

Gunung Kembang / Kembangan (2,340m)

To the south-west of Gunung Sindoro is a peak called Gunung Kembang (Kembang an on the Bakosurtanal map) which in 2019 is becoming a popular hike in its own right, having been officially opened as a new route in April 2018. It can be clearly seen just to the right of Gunung Sindoro from peaks in the Dieng area and it is no surprise that it is known as ‘Anak Sindoro’ (Child of Sindoro) as it nestles beneath Sindoro’s higher summit. There are two main routes, both starting at similar altitudes and requiring about 3 hours up and a little less back down. Gunung Kembang makes a great half-day out, although many local hikers choose to camp at the top.

It is most commonly hiked from the south at Tambi tea plantation (1,360m) in Blembem near Wonosobo. The Pos enroute include Pos 1 Istana Katak (1,585m), Pos 2 Kandang Celeng / Gerbang (1,710m, at the end of the tea plantation), Pos 3 Liliput (1,870m), Pos 4 Simpang Tiga (1,960m), Pos 5 Akar (2,050m) and Pos 6 Tanjakan Mesra (2,280m) which is just 15 minutes before the top.

The other route leads up from the west at Lengkong (1,386m) and it also takes around 3 hours to reach the top. This trail is much more open than the Blembem route so if you are keen on seeing the views over to the Dieng hills then Lengkong is the one to choose. The first part of the trail follows a wide cement track steeply up to an elevation of around 1,610m. Shortly afterwards is Camp Area Lembah Sirebut which is a grassy spot just after a junction on the right for a paragliding (‘paralayang’) take-off spot (1,690m). There are great views from here across to the whole Dieng range with Gunung Bisma, Gunung Pakuwaja and Gunung Prau from left to right.

The trail continues through pleasant, fairly flat terrain and the next important spot on the trail is Pos 1 – Gerbang Ndeles (1,703m) where you take a right. After this point the trail is steep once again, and quite dusty towards the end of the dry season. The next Pos is Pos Bayangan or Pakes Suri (1,914m) according to the trail map at the basecamp. Pos 2 – Sawa Gede (2,057m) is next followed by Pos 3 – Ndima / Bima Pengkok (2,269m).

The trail then passes through a flatter area of old trees, many of which were damaged in very strong winds in late September 2019. You then find yourself at the summit of Gunung Kembang (2,340m on the Bako map and 2,348m on a GPS device) overlooking an old grassy crater no longer active (known to locals as Bimo / Bima Pengkok) beneath the much taller Gunung Sindoro behind. You can do a quick circuit of this crater in ten minutes or so if you wish. To the right (south-east) you should in clear weather be able to see the huge Gunung Sumbing, and perhaps Gunung Merbabu between the two in the distance. Looking back to the west, the whole Dieng range should clearly visible. 

If yu follow the crater rim anti-clockwise (towards Sumbing), you will find a couple of summit signs and meet the trail up from Blembem.

For a Lengkong guide, give Mas Faturahman a call on +6283145554198.

Peta Jalur Pendakian Gunung Sindoro

Local Accommodation

Featured guides.

If you are a reliable local guide and would like to be featured on this page to increase your bookings, or a tourist who would like to support the development of a local guide business, please email [email protected] with the following information: Mountain name, guide name, guide location, guide contact details, and at least one English language review from a previous hiker who was pleased with the guiding services. An example is given below for reference. We have a maximum quota of 3 featured guides for each mountain page on the site. The fee for this is £20 (British pounds sterling, typically via the Wise app or PayPal) for a period of 1 year and helps to pay towards the ongoing development of the Gunung Bagging project.

  • Name and location: Pak Budi, Surabaya, East Java.
  • Contact details: +62812xxxxxxxx, [email protected], https://www.instagram.com/budi_mountain_guide/ 
  • Review from previous client: “ Budi was a brilliant guide for our September 2023 trek up Gunung X and I would definitely recommend him to other tourists “, John, USA.

Practicalities

  • Getting there: Buses between Purwokerto and Semarang run through Kledung. From Yogyakarta, take a bus to Magelang and a second bus to Wonosobo. Kledung is just under 3 hours from both Yogyakarta or Semarang by car. The Sigedang trailhead is around 2.5 hours from both Pekalongan and Semarang where there are train stations. Weleri, which lies in between the two cities, is only 1.5 hours from the trailheads at both Sigedang and Bansari but currently (2019) very few executive class trains stop here. Also, getting from Weleri to the northern and eastern trailheads usually requires several short bus journeys so despite being the shortest and closest access route it can end up taking the same amount of time as getting to/from Purwokerto.
  • Guides and GPS Tracks: Want a PDF version for your phone? Looking for a guide? Need GPS tracks and waypoints?  Gunung Sindoro information pack can be downloaded here .
  • Trip planning assistance: Would you like Gunung Bagging to personally help you in arranging your whole trip? Please contact us here .
  • Permits: Your guide will arrange it for you or you can simply pay at the basecamp – typically around Rp15,000-20,000 per person in 2019 plus Rp5,000-Rp10,000 to leave your motorbike or car there while you hike. Take a photocopy of your passport photo page if climbing without local help. Be sure to check with local people about the volcanic activity near the crater as it may not be safe to climb.
  • Water sources: Unreliable on the ascent from Kledung – take sufficient supplies with you. Usually available between Pos 1 and 2 on the Anggrunggondok route. Available at Pos 1 and near Pos 3 during the rainy season on the Bansari route. Usually a limited amount at the top (except during the dry season) but not recommended to use for health concerns.

Local Average Monthly Rainfall (mm):

semarang

Origins and Meaning

Lordly Mountain. Sindoro probably comes from the Javanese si (a kind of “title” or “person marker”) and ndara (pronounced /ndoro/) or bandara (pronounced /b’n.doro/) meaning “lord, master”. (George Quinn, 2011)

Links and References

Wikipedia English Wikipedia Indonesia

37 thoughts on “Sindoro”

' src=

Great hike up Sindoro with spectacular views of Sumbing, Merapi, Merbabu, and Lawu to the east. Prahu and Dieng plateau and Slamet to the west. Logistics – we arrived in Jogja at 15:30 on Friday and a driver picked us up and we headed direct to the Dieng Kledung Pass Hotel (comfortable and clean). We’d arranged a guide, permit, and ojeks to/from the basecamp in advance. We got some sleep and at 2 am we were picked up by our guide and ojeks. we were hiking from “Pos 1.5” by 2:15 am. Steady progress, and we took 4 hours up and 2 hours down with time for wandering at the summit. A few great night views of Sumbing and Kledung after Pos 2. We reached Sunrise camp and Pos 3 in time for sunrise and had amazing views. There were a small group of Indonesian hikers at Sunrise camp, but they didn’t seem keen to head up to the summit early. We reached the crater at 6 ish and had the area to ourselves. We did the circuit (gases/fumaroles active but not problematic). It was pretty warm even in the early morning – just a light sweater required. We walked a little to the west for a great view of Dieng Plateau / Prahu and Slamet. As we started to descend, the Indonesian weekend hikers were on the way up. A steady stream all the way as we made out way to the base again. It’s definitely good advice to hike midweek or on Friday/Saturday as we did. The trail is VERY clean and in good condition. Really highly recommended hike. We paid 1 million Rp for the permit, guide, and ojeks for 2 people – expensive but everything was VERY smooth and our guide was very professional and a nice guy.

' src=

Climbed Sindoro on Thursday, 12-March-2020 via Sigedang. Hit the trail at 1am, returned at 12pm.

It was a great hike and I was lucky to catch a break in the weather. Between the amazing views of the Dieng mountains and the tea fields, I recommend this route. Going was slow: ~5 hours up and about the same coming down. The footing on this route is quite loose and extremely eroded, particularly from Pos 3 onward. This doesn’t really affect the ascent, but slowed the descent very significantly- coming down this mountain is much harder than going up, IMO.

Description of the trail is quite accurate, but here are a couple additional notes:

– Experienced motorbike riders should have minimal difficulty driving all the way to Pos 2, which is simply another tea collection shelter further up the stone road from Pos 1. Doing this will save only a small bit of walking through admittedly gorgeous tea fields, but depending on how exhausted you are following the hike, it may be an appealing option.

– While somewhat overgrown in spots between post 2 and 3, the trail remains easy to follow, even in the dark. I did not use a guide, nor do I think I needed one, except perhaps if the weather turned.

– Unlike some other mountains in Java were there is almost always someone awake at basecamp, the Sigedang basecamp building was closed when I started, so be sure to arrange a ojek to post 1/2 in advance, if that’s your plan.

– There is a clear path circumnavigating the crater rim, but hikers should take extreme care in some spots. There is a small saddle between the Sigedang route reaches the peak and where the Kledung route reaches the peak. The path along the crater rim is very treacherous in this spot and should be avoided via a very obvious detour that only takes an extra ~5 minutes. Other sections had significant gas that made it difficult to breathe.

trek gunung sindoro

Made my second trip to Sindoro this month – after a gap of over 9 years. Amazed at the changes to the summit area due to the volcanic activity. Got very lucky with the weather again and had tremendous views.

I decided to try reaching the area from Weleri train station. Although there are no executive class trains direct from Jakarta, it is possible to get the Argo Cheribon to Cirebon then hop on the Ciremai 2 / Tambahan for Weleri an hour later. I arrived in Weleri after midnight but luckily there were Grabcars available. It was Rp220,000 for the 50km, 1hr 20min ride to Bansari Kompas basecamp.

Upon arrival I was surprised at how few people there were, but this was very early on Saturday morning, so things are always quieter if you avoid Saturday night / Sunday morning. There was also an all-night wayang / gamelan performance going on nearby in Bansari village – beautiful to hear and sad that this isn’t much more common as it used to be in the past before the increasing Arabization of Indonesia’s culture. Gamelan – this is the real sound of Java, and it accompanied us for a few hours at the beginning of the hike. Apparently this was part of a 3-day festival!

We took ojeks up to Pos 1 and this definitely saved an hour or so (and 500m of ascent). As we started later than expected, sunrise happened when we were at Pos 4 Bukit Soma, and this turned out to be a good spot, with Merbabu and Merapi seen over the clouds, all framed in forest branches. Those first few minutes after sunrise are a delight in the forest, with bright red highlighting certain leaves and branches before succumbing to the bleach-out of full sun.

I was knackered by this point, having come straight from work in Jakarta, with little to no sleep, and found the final hour very tough going. Energy sapping.

There were no other hikers on the Bansari trail, but up on the rim were about 10 or so from Kledung. On our way down to Sigedang there were another 10 coming up. If you like solitude on Java’s 3000m plus peaks it pays to hike on Friday night / Saturday morning for sure. I didn’t get asked for a selfie once (until reaching Sigedang tea plantations!)

The only issue aside from the steepness of descending to Sigedang is getting public transport onward. It may be easier to get an ojek down to Wonosobo or up to Dieng, but I needed to get back down to Weleri on the north coast. As always, Grab is great from a town to a mountain but almost impossible from a mountain to a town. In the end, I got an ojek to the main road at Muntung then three sweaty little buses… first to Candiroto, then Sukorejo with its large roundabout, and finally down to Weleri, where I found very little to do except wait several hours in the train station for my train onward to Surabaya. If I did it again, I’d certainly start in the north in Weleri, but probably head south to Wonosobo afterwards, but perhaps transport and facilities will improve on the north side before long. It certainly beats trying to get to Pekalongan or Semarang.

By the time I reached Surabaya (after midnight and on the Jayabaya economy class train!) I was utterly destroyed due to lack of sleep and people trying to live chat with their friends whilst not-so-subtly videoing me, Mr Exhausted Bule, sitting behind them. I put up with all this for one strange reason… so I could fly back to Western Java the next morning using one of very very few flights to the large and currently not well used new West Java International Airport in Kertajati. Just to see what it was like. Very parched, empty landscape upon landing – must be one of the least populated low-lying areas in the province, and until they finish the toll road from Bandung it will presumably remain very quiet. From there, I got a taxi to Jatibarang (nearest station but harder to access than Cirebon as there is less public transport and very few ojeks) then back to Jakarta.

I had originally planned to hike Gn Kembang (Anak Sindoro) from Blembem, not knowing about the Lengkong route. After being asked for what I consider to be an excessively high fee (600,000) for a simple up and down from Blembem, from someone who said I would be unable to find anyone who would do it for 300,000 and then would not even reply to my pretty reasonable offer of 400,000 (because I was a foreigner and they were ashamed of charging a fair fee to an ‘outsider’ or because they simply won’t get out of bed for less than 600,000? – I don’t know) They didn’t seem very friendly so I half-considered not bothering with Gunung Kembang and just going straight to Dieng. Strange, especially when you want to promote their route online.

Thankfully, a bit more Googling and I found information on the Lengkong route and was told 300,000 – a fair price for six hours. The guys at the Lengkong basecamp turned out to be very friendly and serious about keeping the trail free of litter. Excellent.

From Purwokerto, I took a Grabcar to Wonosobo (under 2 hours – he was really speeding along the straight road near Banjarnegara!) About 3km north of Wonosobo on the Dieng road is the junction you want for Lengkong. It is easily identified just before a Hindu style entrance for the Dieng region, a statue of Pak Soehardjo Rustam (a former Governor of Central Java and also the Founder of Ambarawa Railway Museum), plus signs for Krakatau Homestay and an alternative route towards Semarang. From here it’s about 15 minutes by motorbike to the friendly village of Lengkong. In 2019, it’s Rp20,000 per person entry (same as Blembem) plus Rp5,000 for leaving a bike there. They check your bag to be sure that you bring down all your rubbish with you – and it seems to be effective as there is almost no litter to be seen on the trail.

We started at 2am (me direct from Jakarta straight after work with no sleep!) and we were easily up at the summit by 5am. If we had been walking quicker I’m sure 2 and a half hours would have been doable. It was quite a surprise how windy it was at the top – more like Scottish weather really and certainly the Scots would say it was blowing a hoolie up there. There were definitely more folk that had come up from Blembem, most of whom were camping, and whose tents were being buffeted by the winds. Wonderful views up here though. It’s a genuinely worthy additional hike to Sindoro itself, and the hills of Dieng look quite beautiful in the early morning.

We were back down in about 2 hours, with a brief stop at the paragliding spot. We then had coffee at Faturahman’s house and some getuk talas snacks. Not a bad place to live – perfect temperature and great views over the the Dieng hills, which is where I headed next for some local kentang goring and much-needed rest at Bu Djono’s.

Some terrible forest fires on Gunung Sindoro the past few days and possibly weeks (as if all the chaos in Sumatra and Kalimantan were not enough). Thankfully the Sigedang route is open as normal already – unsure about the Kledung route but quite probably still closed. Very much looking forward to a trip here next month…..assuming it is not set on fire by more irresponsible hikers in the meantime!

' src=

Yep. Was there 2 days ago and unfortunately I did not get this information in advance, not knowing where to find it. The Dieng Kledung Pass hotel said that the basecamp nearby was closed as of 22 September. Their English was not good but they seemed to suggest that it might not open again before the onset of the rainy season. I considered going up at night anyway. The risk looked very small risk given that the whole landscape is visible and absolutely no fires were to be seen. But no scooter was available to rent and I was worried about having enough torch battery for 4 hours of ascent in the dark, and I chickened out. Which I now regret somewhat.

' src=

Just returned from Sindoro, we climbed the Gunung via Sikatok. Having climbed neighbouring Sumbing we were running a little late and were to leave the Sikatok basecamp at 4pm. To save time our guide arranged transport which took us through the tea plantations to Pos 2: At 2127 mdpl. From here we started our trek at 4.20 pm, this route allows hikers to start at a fair height towards the summit. A short hike and just over an hour later after passing through the tea plantations the trail gets steeper at Patok Besi 2227m entering the forest area en-route to Pos 3 at 2530m. At 5.30pm we arrived at the camp site at 2530m, the site is small but has several sheltered flat areas to pitch tent. The campsite area has a clear view towards the Dieng Plateau below and Gunung Prau, Gunung Slamet and Ciremai are also visible to the left and Merbabu and Merapi to the right. The clear sky in the morning gave us great views of these Gunung’s in the morning.

At 6.30am we left the campsite enroute to the puncak/summit. Immediately the trail gets steep and due to the dry season weather it can get dusty but there is plenty of rock and scree for grip as the steep gradient allows for a fast and steady ascent. Ladang Batu and Pos 4 were reached in an hour. There is a false summit Ladang Batu at 3031m which we reached at 8.15am. At 8.30 am we were at the impressive crater and puncak summit at 3132m. The crater is very active and impressive in depth, and their is clear signs of a crater lake previously when the volcano was less active. The summit area is expansive and there is a crater rim which allows you to walk all the way around, and to the other side of Sindoro which opens up with a majestic view of neighbouring Sumbing, Merbabu and Slamet with Lawu lurking behind. The sulphur gas was ever present and constant so its best not to stay on top for too long, and by 9.30am the overhead sun is burning.

This is a great access route and having climbed in 2 hours from the campsite, it only took 1 hour to return to camp. Thank to our guide Pak Supri for showing is the route. The Sikatok route has not ben mentioned so not sure if it is a new route?

This is a great hike, and very accessible and offers 360 degree majestic view points of the volcanoes and highlands of Central Java. Combined with the well signed trail, good campsite area and easy access the tea plantations from Basecamp Sikatok, highly recommended.

Hi Simon. This is the same as the Sigedang trail. It apparently has two names. Funnily enough I have a plan to try it out in October. Looking forward to it especially after this report. Cheers, Dan.

' src=

Hi Dan do you know if this trail is still open. I heard bansari and kledung trails are going to closed soon. I have also planned to climb sindoro September end and now it seems to be closed:(

Hi Mayur. Normally they are closed from the end of the year but if there is a forest fire due to dry weather (or maybe a big risk) then it is possible. I still hope to hike up from Sigedang – probably weekend of Oct 19-20, with no camping, just hike up at night for sunrise at the top then straight back down. If you are interested then you are welcome to join me.

Hi Dan my plan was end of September and flights are booked. Actually i was going to 5-6 of them in 10 days like slamet, sindoro, sumbing, merbabu, lawu, raung but 4 in my list are closed. Thinking of any alternatives only to find nothing:(

Sindoro from Sigedang (in the north) is open as far as I know. Plenty of alternatives too.

' src=

I climbed Sindoro yesterday morning after climbing Sumbing the day before. I stayed at the Dieng Kledung Pass hotel right in the centre of the 2 mountains.

I left the hotel at 2am and rode up the stoney track for 2kms before coming to a kind of parking area just before pos 1. I parked here and started my hike. There was no one here at all when I arrived.

In actual fact you can ride the scooter another 2kms from here as the trail is mostly flat and very friendly for a scooter. You can ride almost the entire way to pos 2 and If I had my time over I’d do that.

The path up is quite steep with the last kilometre being at 40%. Poles make it much easier as it is very dusty and slippery!

From the scattered rocks at around 2700-2800m the sulphur smell was insane. The wind was strong from the south west so it was blowing the sulphur straight down the hiking path. I had to wear my buff and If I took it off the smell was too much to bear. My eyes were burning and i asked the Indonesian hikers if it was dangerous and they said no.

We gained the summit at 520am, around 3 hours of hiking up. I stopped for breakfast at 4am for around 15 mins.

The temperature wasn’t that cold and I almost didn’t need my jacket at the summit (I always hike in shorts and a tshirt) I’d hiked Lawu and Merbabu in the days before and they were much colder with ice covering the grass in certain areas.

Once at the summit you can escape the sulphur by simply going upwind. The summit area is quite big and really awesome. You can get different views and the Dieng Plateau on the west side looks amazing at sunrise. There is also what looks like a grave there with rocks covering it and some indonesian flags. There is evidence of 2 lakes but they are now dry. The crater has a huge hot spring inside that sounds like a huge jumbo jet about to take off. All the dead trees are also covered white from the sulphur.

The way down is very very slippery. The dust covering the rocks makes them like black ice. One step and you slide. I fell down probably 10 times even though i had poles.

From the summit to Pos 1 took me around 1.5 hours, stopping for many “selfies” along the way.

Sindoro is an epic mountain and certainly worth your time.

Distance 5 or 6km one way from pos 1 plus 1500m. My map and strava GPS gave 2 different readings for the distance.

' src=

Sindoro is very beautiful. Took hours to get to its peak, but it was all worth it.

' src=

I climbed Sindoro yesterday and definitely agree this is a gorgeous climb! All the information was still correct. It is rather active, though, and care must be taken to stay clear of the huge Sulphur plume. In Europe or the US, it would never have been allowed to do this climb on your own. But as it was, I very much enjoyed it, leaving the starting point at 5:15 am, reaching the summit in 2 hours and 6 minutes, which was a bit funny as all the Sulphur-breathing students had taken 2 days….. easily doable as a day trip also when you are not a mountain runner. Make sure you go the (wide) round of the crater – the views of the Dieng Plateau and its Shangri-La like appearance are a highlight.

' src=

Sindoro is a very beatiful hike. It is easier and faster than Sumbing, which I found quite demanding for a day hike (compared to many other volcanoes in Indonesia). I needed 3.5 hours from pos 1 to the summit. Calculate with at least four hours. Spending the night on the mountain is not necessary because the tour is not so long (even if the mountain is a rather large one), but it possesses very beautiful camping sites. The gas emanations from the crater are very strong at the moment (April 2016). When I surrounded the crater area there was one part where breathing became quite difficult, and I watched out for possible escape routes (you always can go down a bit from the crater edge in case the gases are too strong). I saw Sindoro several times from the surrounding roads, and actually I noticed an increase in activity in the last time. The views from Sindoro are among the best you can have on Java. The trail is very well indicated, with a lot of signposts. And registration and ojek transportation to and from pos 1 is very well organized. And, good for foreigners, they have fixed prices, and they managed somehow that even the ojek drivers respect them. So no bargaining needed 🙂 I would say, Sindoro is one of the most recommendable mountains on Java (although maybe beaten by Semeru, Raung, and Selamet).

' src=

Hey Matthias,

I’m thinking of climbing Sindoro/ Sumbing this September and I can’t seem to find contacts online for a guide. If I can get to Kledung via bus will it be possible to get a guide there? Or is it possible to climb without a guide? Done a few hikes in Indonesia (Semeru/ Kerinci) and other parts of the world but so far always with a guide.

' src=

maybe i can help you on this issue. when i did sindoro i contacted the kledung pass hotel in advance and told them i wanted a guide and they organised it for me. all transport to kledung will know this hotel as you have to pass it and its probably the best and only place to stay.even just showing up there im sure they will have plenty of guides to find for you.make sure they include the ojek ride to pos 1 to save yourself a long walk on a cobbled road.you could do it on your own but i wouldnt.i didnt do sumbing but heard its way harder and to reach the actual summit you will have to do a bit of rock climbing and having someone else to give you a hand up is a must. so take a guide for that one

Hey Chris, thanks for the reply. Yeah, I’ll be more comfortable with a guide.Do you happen to have the contact?

no i dont have any guide contacts. i emailed the kledung pass hotel in advance and then in the end getting nervous that my guide wouldnt be ready i called them . in the end the worry of not getting the guide was unnecessary since they are plentyful in the kledung village. heres the hotel details if you want to get a hold of them in advance. DIENG KLEDUNG PASS hotel Telp/Fax: (0286) 3322023, Mobile Phone: 081328119888 Email: [email protected]

Here’s some info from a hiker who went up in June 2015.

“We went up about 2 weeks ago, the trail is signposted very clear with new bright orange signs.

You are not allowed to arrive at the summit before 7 AM as it might be dangerous (because of sulfur gas still trapped in the crater). After 7 AM the sun heats up the gas so it can escape.

And the regulation is to start your decent 12 noon the latest to prevent clouds coming in and obscuring the way. Fee is 10 000 per person, we did not take a guide.

And as far as we saw there is no water all way up.”

' src=

Climbed Sindoro last night. Started at around 12am. Those pressed for time can also take an ojek all the way up to Pos I from basecamp (Rp 15,000). Went solo, without a guide, fully prepared for the rain to greet me near the top, and boy it did! Nevertheless, one of the most complete treks in Java. Has a little bit of everything from flat jungle treks to steep climbs, vast savannahs to stony surfaces near the top. The summit is out of bounds before 7am and after 12 pm due to an increase in release of toxic gases from the crater. Pretty straightforward trail, clear enough for the solo hiker. Although it is a good idea to read up about the place as much as possible beforehand. The information here is indeed helpful. Plenty of information at the basecamp as well so do make sure to study it well before starting the trek. Pos III to the summit takes a lot longer than you think. Despite a difference of only 600m in elevation from Pos III to the summit, Pos III is just a little above halfway up the trek. If camping overnight at Pos III, a good idea to start at around 2.30 if in a big group or 3am if its just the two or three of you. I made it to Pos III from Pos I in about 90 minutes where i took a break for another 90 minutes as i didnt want to reach the summit too early for obvious reasons. Watch out for strong wind and persistent rain which could have disastrous effects on you if you don’t come prepared. A lot of people don’t end up reaching the summit because of this, and turn back from the 2nd hutan lamtoro, above batuh tatah (edelweiss forest or so i believe). A couple of things to remember: – Between Pos II and Pos III, you will come across a large stone with some writing scribbled all over it, climb above it and you should see another large stone with some writing on it with 2 paths that look like the trail. Take the trail on your left and you should be okay. – On your way from Pos III to the summit, always keep right. There will come a point where you will have a lot of paths that look like the trail you’ve been climbing so far. Keep as right as possible. One of those trails lead you straight to ‘Jalur Buntu’ which is basically a forest area growing javanese edelweiss on it (a lot taller than the usual shrubs you come across on your trails. There is no access to the top from here. You should be able to see it on your left while climbing up the right trail, somewhere near the summit. Views from the top are spectacular towards Sumbing where you can catch Lawu, Merbabu and Merapi on a clear sunrise. Sumbing’s magnificient presence can be felt throughout the climb. A beautiful blend of red, orange and golden dominate the skyline behind Merbabu and its neighbouring mountains. A good idea to wait for first light at around 4.30-4.45 am whichever part of the climb you find yourself in, assuming you’re well above Pos III of course. It will make for a truly memorable experience. Be safe, be good and enjoy Sindoro, it makes for a fantastic adventure.

' src=

Far from being long-dormant, Sindoro is in fact as full of vim as a butcher’s dog. We were forbidden to see sunrise at the crater, because the gases are too lethal. According to our guide Rizal, Sindoro has been erupting since 2011 and a man died while camping beside the crater in 2013. This naturally made us wary of attempting the summit at all, but Rizal assured us we could do so if we waited until after 7am, when the sun’s warmth has helped to neutralize some of the gases.

Accordingly, we set off at 1 a.m. from the tobacco plantation, reaching Pos 3 at 3 a.m. Sulphur can be smelled at some points, but was not disturbing. By 5.30 a.m. we were in position at a lookout spot just above 2900m to enjoy the sunrise. The view south from here toward Merbabu and Sumbing is awesome, and effectively the same as one would see from the south edge of the crater rim.

At 6.30 we resumed our hike, reaching the crater after another hour. There is no longer any water in the large crater, just fumerolles blasting sulphurous gas high into the sky. It is still possible though to take a pleasant tour round the rim and visit the grassy camping area, with its small grave. A simple, cloth anti-pollution mask, sold in shops in Kledung village (mainly for motorcyclists), helps take the sting out of the gases. Camping or descending into the crater would be foolish, but old messages formed from rocks can still be seen on the shelf at the southwest corner of the crater. From the northwest side one has a view of Gunung Prahu and then a line of mountains westward as far as Slamet.

GPS height maxed out at 3162m at 2 separate points on the rim.

Descent took 4h30. Kledung Pass Hotel is nice, but Warung Joglo restaurant, 2km west of the hotel, has better food.

' src=

I was born and grow up in Wonosobo, and, Sindoro is the first mount that I climb. So glad to find this website, but I found a little mistake in the map above, the name of place at the north of Mojotengah is not “Garungan” but”Garung”.[Please ignore my poor English, he he..]

' src=

I’m looking at bagging some Indo peaks and this looks like a good one to start with, just have some questions 1. Is the trail/route easy to follow? 2. How much would a guide cost? 3. Could I leave a bag w/ unessential things at the Kledung Pass Hotel, and how much is it per night? Thanks

1. yes 2. 300,000 3. probably and 250,000 a night (ish)

Thanks! Also forgot to ask; Are guides are mandatory?

' src=

Im planning to bag Sindoro on November 24th. I’ve contacted Ragil and he’s available. Anyone interested in coming along? Im coming from Semarang on the Saturday morning to do the overnight climb. Or if anyone has any thoughts or advice on climbing this close to the rainy season, id love to hear it!

i summitted this great one last week and it is open for hiking.at least it was if you call the kledung pass hotel in advance to organise a guide. through other scources i was told it was closed due to the extended dry season. dans description is right on.not much to add except if you have a choice of flying to semerang or yogya , id be trying yogya. the road from semerang is very slow with lots of turns. never have i felt so carsick.and that was me trying to be smart and take a taxi instead of the bus.kledung pass hotel is ok.nice people there. not sure about the fly ridden food in the restaurant out the front but theres no other option for food. as i said the hotel will organise a guide.defianetly get a ojek up the cobbled road.that will save a hour of boring walk. i made the rookie mistake of setting off to early ( 10.pm) and arrived near the summit at 3.00am which gave me a freezing 2 hour wait for the sunrise.theres quite alot of bubbling water and gas coming out of a small lake in the main crater.views to sumbing,merapi and merbabu are spectacular.i wouldnt mess around too much at sunrise because you are looking right into the sun on the way back down and theres no shade.this was the first of 3 mountains i climbed this last week and this one defianetly gave me the most knee problems.the other 2 being merapi and lawu.i was supposed to do sumbing the next night but with my knee hurting and the guide freaking me out over how much harder sumbing is( he was very adament that you couldnt bagg it even though i know dan has done it) and also the thought of hanging around in kledung made me head off looking for a starbucks.

' src=

saya lahir&besar di kertek,waktu kecil ingin sekali naik ke atas sana,pada usia ku ke 15 aku dan 21 rekan ku mendaki sindoro,tapi hanya 4 termasuk saya yg sampai ke puncak,waktu itu terang bulan,jadi sepanjang pendakian ke puncak sangat menyenangkan,terang dan sangat indah,di saat itu lah ku sadari betapa AGUNG dan INDAH NYA CIPTAAN TUHAN,kami mulai mendaki jam 9 malam sampai di puncak jam 2pagi,dari atas saya dapat melihat matahari terbit,dan hamparan ilalang yang indah di tiup angin,waktu turun di sepanjang jalan berjumpa dengan warga setempat yang sangat ramah,dari puncak SINDORO,KE PUNCAK SUMBING,menjadikan aku pendaki TANGGUH,sekarang saya 34th,dan tinggal di SABAH MALAYSIA,kini saya bertekat menaklukan GUNUNG KINABALU,saya yakin saya bisa!!!!…

Salam lestari, saya juga lahir dan besar di Wonosobo Mas[Sambek], sekarang saya 38th dan tinggal di Cikarang, Bekasi. Tapi Sindoro adalah gunung yang pertama saya daki dan paling sering[7 x summit], dan dari Sindoro saya belajar menjadi kuat dan pantang berhenti sebelum puncak. Umur tidak menghalangi untuk mewujudkan impian2 yang sempat tertunda, untuk menapaki beberapa puncak gunung yang dulu belum sempat dikunjungi.

' src=

Experience the north and south slopes of G Sindara by ascending from Sigedang and descending to Kledung. Not the opposite because the Sigedang trek is extremely steep the last 3 – 4 hours. Scary to look back. The view to the north is beautiful although not spectacular. Sigedang route is not frequented by hikers, you could have the trek yourselves.

Ragil (081328096081) lives in Kledung and knows both routes well. He is just excellent.

' src=

I had the pleasure to finally summit this mountain on the 5th of April.The night before there was a substantial earthquake in Cilacap.Needless to say it shook the house I was staying in Wonosabo, and made me think that Sundoro was reawakening from a long slumber. The info above is accurate, byt Sundoro is a big mountain and by no means a walk in the park. Although we made it to the summit in about 5 hours or a little less excluding the water breaks. The descent took a little longer than expected (Slippery,loose rocks etc.) Although, the way up I kept thinking this is one of the most enjoyable trails I’ve done in Indonesia. At 10,000 feet the views are superlative and a potent reminder of the spirtual connection the Javanese feel with the aera. If Yoga is the epicenter of javanese culture. Wonosabo and the Dieng plateau is its heart and blood.

' src=

I climbed it last weekend and it was suprisingly long! We hiked from Kledung Pass at 9Pm and didn’t get there till 3:15am.. but the top is amazing! We swam in the lake. Oh and it’s really cold at the top esp. if it rains, so bring enough clothes and a towel to dry off from the rain and lake

great reports dan.do you think its necessary to have a guide . and how do you rate my chances of making the top considering my parang meltdown.

' src=

For a 3000+ it’s pretty straightforward. You’d probably have cloud during the day so I’d take a guide, climb at night in time for dawn.

' src=

i’ve been there, but never reach the top!!

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shelter Jelajah

7 Jalur Pendakian Gunung Sindoro, Mana Favoritmu ?

  • Maret 15, 2023

Jalur Pendakian Gunung Sindoro

Share This Post

Jalur Pendakian Gunung Sindoro – Puncak Gunung Sindoro merupakan destinasi favorit bagi para pendaki dan para pecinta alam. Gunung yang terletak di Kabupaten Temanggung ini menyimpan potensi wisata alam yang besar. Gunung Sindoro memiliki ketinggian yang cukup menantang yaitu mencapai 3.153 mdpl pada puncaknya.

Ketika mendaki, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang hijau di sepanjang lereng Gunung Sumbing-Sindoro yang sangat indah, Anda juga akan menjumpai Kawah Gunung Sindoro yang merupakan daya tarik utama dari gunung ini.

Jalur Pendakian Gunung Sindoro

Buat kalian yang ingin menaklukkan gunung sindoro ini, ada beberapa rute yang bisa anda tempuh, apa saja? Silahkan simak ulasan Jalur Pendakian Gunung Sindoro di bawah ini:

  • 1 . Jalur Pendakian via Kledung

Ada beberapa jalur pendakian yang bisa Anda pilih untuk naik ke atas puncak Gunung Sindoro. Tapi khusus bagi Anda yang masih pemula, jalur yang direkomendasikan adalah jalur Kledung yang relatif lebih ringan dan lebih cepat. Sebelum sampai ke puncak, Anda terlebih dahulu harus melewati beberapa pos sebagai berikut.

Sebelum memulai pendakian Anda terlebih dahulu akan berhenti di basecamp pendakian. Di sinilah Anda harus mengecek kembali semua barang bawaan dan persiapan bekal selama di perjalanan. Pastikan juga Anda dalam kondisi yang fit saat pendakian akan dimulai.

Dari basecamp Anda akan melakukan pendakian ke arah pos 1. Perjalanan menuju ke pos 1 ini memakan waktu sekitar satu setengah jam. Di sini Anda akan disuguhkan dengan pemandangan kawasan perkebunan Wisata Gunung Sindoro yang ada di kaki gunung.

Selanjutnya Anda akan sampai di pos 2. Dari sini Anda bisa langsung melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya apabila tidak merasa terlalu lelah. Apabila Anda merasa perlu beristirahat Anda juga bisa beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan kawasan hijau Wisata Gunung Sindoro sambil merasakan angin yang sudah terasa sejuk.

Setelah beristirahat sejenak di pos 2 Anda bisa melanjutkan lagi pendakian ke pos 3. Perjalanan menuju ke pos 3 memakan waktu yang lebih lama yaitu sekitar 3 jam. Di jalur ini jalan yang Anda lalui sudah mulai terjal dengan sudut yang semakin menanjak. Jalanan juga dipenuhi dengan bebatuan, jadi Anda harus hati-hati saat melangkahkan kaki agar tidak terjatuh. Dari sini Anda sudah bisa melihat pemandangan Gunung Sumbing yang ditutupi awan. Udara yang ada juga akan terasa semakin dingin.

Dari pos 3 Anda akan melanjutkan perjalanan lagi selama 1,5 jam menuju ke pos 4. Di jalur ini Anda akan melintasi kawasan hutan dan padang rumput. Setelah sampai di pos 4 Anda akan mulai merasakan tiupan angin yang kencang. Dari sini Anda disarankan untuk tidak berlama-lama dan langsung melanjutkan perjalanan menuju ke puncak.

Perjalanan menuju ke puncak adalah perjalanan dengan pemandangan yang paling indah. Anda akan melewati kawasan hijau Hutan Lamtoro yang sangat rimbun.

Anda juga akan melewati sebuah padang yang dipenuhi dengan Bunga Edelweiss, inilah tempat paling menarik yang ada di Wisata Gunung Sindoro. Anda pasti senang bisa melihat bunga ini apalagi jika ini adalah pengalaman pertama Anda.

Di sebelah barat Anda juga bisa melihat pemandangan Gunung Sumbing yang berdiri dengan kokoh. Di jalur ini Anda bisa mengambil banyak sekali foto-foto dengan latar belakang yang bagus. Anda bisa berhenti sejenak di padang edelweiss untuk menikmati keindahannya. Tapi ingat, bunga ini tidak boleh dipetik.

Dari padang edelweiss Anda bisa melanjutkan pendakian lagi menuju ke Puncak Sindoro. Pendakian dari padang edelweiss menuju puncak memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Ketika sampai di puncak Anda akan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Anda juga akan berjumpa dengan 2 buah Kawah Sindoro yang ada di puncak gunung ini.

  • 2 . Jalur Pendakian via Sigedang

Jalur pendakian menuju puncak gunung sindoro bisa melalui jalur Sigedang. Untuk rute yang mesti anda tempuh dimulai dari basecamp di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Dengan menggunakan jalur ini, anda akan sampai di puncak gunung melalui arah utara gunung. Jalur Sigedang ini memiliki empat buah pos yang bisa anda singgahi nantinya, namun biasanya pendaki jalur ini hanya bisa mendaki hingga pos 3.

Rute Sigedang ini sebaiknya tidak dipilih oleh pendaki pemula karena jalur yang cukup sulit. Awalnya memang pendaki akan melawati jalanan melewati kebun teh dan hutan kemudian akan dilanjutkan dengan medan terus menanjak dengan kondisi beragam. Ada lahan terbuka dan Ladang Batu yang akan menguras tenaga.

  • Jalur Pendakian via Ndoro Arum

Selanjutnya ada Jalur Ndoro Arum yang menawarkan sensasi yang menantang untuk anda. Jalur ini sebaiknya tidak anda pilih, kecuali kalau anda memang suka dengan jalur yang ekstrime.

Untuk jalurnya sendiri akan dimulai dari bascamp yang terletak di Dusun Banaran, Desa Kayugiyang, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Untuk anda yang mau sampai ke puncaknya, anda bisa memakai jasa antar-jemput ke Terminal Mendolo Wonosobo.

Untuk rute ini sendiri punya 4 buah pos hingga sampai ke puncaknya. Perjalanan awal yang akan anda lalui cukup landai dan hutan pinus yang luas yang mulai menanjak. Dan untuk Jalur Naga jadi titik paling menarik di rute ini. Karena jalur ini berupa jalan sempit dengan jurang di kedua sisinya.

  • Jalur Pendakian Via Alang Alang Sewu

Jalur untuk sampai ke puncak gunung sindoro selanjutnya adalah melalui Alang Alang Sewu. Basecamp rute ini sendiri ada di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

Dinamai Alang Alang Sewu karena memang, nantinya pendaki akan diajak untuk melalui hutan alang-alang yang luas. Untuk sampai ke puncaknya anda akan diajak melewati 4 buah pos persinggahan.

Untuk sampai di pos 1, pendaki nantinya mesti menempuh perjalanan berupa perkampungan dan perkebunan tembakau milik warga.

Selanjutnya anda akan melewati jalanan yang menanjak dan lumayan terjal. Pos 3 jadi spot favorit karena hamparan alang-alangnya. Di sini, pemandangan matahari terbit dan terbenam bisa terlihat dengan jelas.

  • Jalur Pendakian via Bansari

Pendaki juga bisa memilih jalur Bansari. Jalur ini sendiri lokasinya dari Kabupaten Temanggung dan paling dekat dengan daerah perkotaannya. Biasanya, rute dari Jalur Bansari ini dijadikan sebagai pilihan jalur Kledung yang juga berada di Temanggung jika jalurnya penuh.

  • Jalur Pendakian via Bedakah

Jalur mendaki puncak gunung sindoro berikutnya bisa menggunakan jalur Berada yang ada di Kabupaten Wonosobo. Jalur ini sendiri letaknya di bagian kiri jalur Alang-Alang Sewu.

Untuk letaknya sendiri, jalur ini sendiri lebih dekat dengan perkotaan Wonosobo. Namun untuk urusan transportasi, lebih mudah ke jalur Kledung.

  • Jalur Pendakian via Sikatok

Rekomendasi jalur pendakian puncak Sindoro yang terakhir dari kami adalah melalui Jalur Sikatok. Jalur ini bisa dibilang sebagai jalur yang paling cepat untuk bisa sampai ke puncak.

Pendaki nantinya akan melewati perkebunan teh yang sangat luas. Perjalanan dari basecamp menuju pintu masuk kebun teh Sikatok menyusuri jalan aspal, kita bisa naik ojek atau berjalan kaki. Perjalanan ini memerlukan waktu sekitar 20 menit dan kita akan sampai di pertigaan kebun teh Sikatok yang merupakan pintu masuk jalur pendakian ke Puncak Sindoro.

Setelah berjalan sekitar 20 menit anda akan sampai di pos 1, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan melewati jalan setapak melintasi tengah kebun teh. Pos 1 merupakan pondok teh yang terletak di tepi jalan makadam.

Untuk sampai ke pos 2 sendiri butuh waktu sekitar 30 menit perjalanan. Di pos 2 nanti anda bisa menemukan gardu pandang setelah melewati perkebunan teh.

Kemudian dari pos 2 ini, perjalanan dilanjutkan menuju pos 3 yang merupakan batas akhir dari perkebunan teh dan ilalang.

Nantinya anda akan melewati medan yang terbuka dan cenderung menanjak selama 3 jam, setelah itu anda akan menemukan Tebing Jeblugan Alit atau yang lebih dikenal dengan Watu Susu.

Untuk sampai ke alun-alun atau sabana dari watu susu ini butuh waktu sekitar satu setengah jam perjalanan. Alun-alun ini sendiri adalah area padang rumput yang sanat luas, biasanya sering dijadikan sebagai tempat camp.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju Pasar Setan ditempuh dengan waktu 10 menit saja. Tidak jauh dari Pasar Setan terdapat makam Jogo Negoro.

Nah, untuk sampai ke puncak dari pasar setan ini cuma butuh waktu sekitar 20 menit perjalanan yang berbatu dan menanjak. Setelah anda berjalan sekitar setengah jam ini anda akan menyaksikan hamparan luas dataran yang terdiri dari sabana.

Disini anda akan menyaksikan Gunung Sumbing yang memang letaknya berdampingan dengan Gunung Sindoro. Kita juga bisa melihat Gunung Merapi dan Merbabu, serta samar-samar terlihat Gunung Slamet.

Demikianlah ulasan mengenai jalur pendakian gunung sindoro yang bisa kami ulas untuk anda. Semoga bisa menjadi referensi jalur pendakian untuk anda yang ingin menaklukkan puncaknya dalam waktu dekat ini.

Baca Juga :  Gunung Sindoro

More To Explore

Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane

Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane

Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane – Gunung Semeru, di antara sejuta legenda yang mengelilinginya, menjulang megah sebagai saksi bisu keagungan alam. Tidaklah mengherankan

Estimasi Pendakian Gunung Ungaran Via Mawar

Estimasi Pendakian Gunung Ungaran Via Mawar

Estimasi Pendakian Gunung Ungaran Via Mawar – Sobat Jelajah, siapa bilang petualangan tak bisa bersahabat dengan kenyamanan? Gunung Ungaran, dengan jalur pendakian melalui Basecamp Mawar,

Estimasi Pendakian Gunung Panderman via Toyomerto

Estimasi Pendakian Gunung Panderman via Toyomerto

Estimasi Pendakian Gunung Panderman via Toyomerto – Sobat Jelajah, siapa yang tak kenal dengan Gunung Panderman di Kota Batu? Gunung yang menjulang gagah ini bukan

More To Trip

Private trip gunung bromo package luxury class.

  • Pos Pendakian

Rp. 1.200.000

Rp. 850.000, private trip gunung batur package luxury class.

  • 2 Hari 1 Malam
  • 2-20 Person

Rp. 2.000.000

Rp. 1.750.000, private trip gunung ijen package luxury class, rp. 800.000, rp. 650.000, do you want to boost your skill hiking, drop us a line and keep in touch.

trek gunung sindoro

  • Disabilitas

Lifestyle

  • Home & Decor
  • Pesona Indonesia

6 Fakta Menarik Gunung Sindoro yang Punya 6 Jalur Pendakian Menuju Puncak

Gunung Sindoro, biasa disebut Sindara atau juga Sundoro memiliki ketinggian puncak 3.136 mdpl. Gunung Sindoro merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat.

Dyah Ayu Pamela

Diperbarui 15 Sep 2023, 08:30 WIB Diterbitkan 15 Sep 2023, 08:30 WIB

Gunung-Sindoro

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sindoro biasa disebut Sindara, atau Sundoro memiliki ketinggian puncak 3.136 mdpl. Gunung Sindoro merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat.

Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Gunung ini dapat terlihat jelas dari puncak sikunir dieng, Wonosobo. Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang.

6 Fakta Menarik Masjid Baitul Muttaqien di Samarinda yang Bergaya Arsitektur Turki dan Eropa

6 fakta menarik masjid sheikh lotfollah, mahakarya arsitektur iran yang dibangun selama 16 tahun, 6 fakta menarik masjid vakil di kota shiraz iran yang tidak memiliki kubah.

Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi . Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik). Masih banyak hal mengenai Gunung Sindoro selain letak dan ketinggiannya, berikut enam fakta menarik Gunung Sindoro yang dirangkum Liputan6.com pada Kamis, 14 Septemeber 2023.

Advertisement

1. Asal Nama Gunung Sindoro

Gunung Sindoro berasal dari bahasa Sansekerta "Sundara" yang artinya indah. Bentuk lain untuk perempuan dari Sindoro adalah Sundari yang artinya cantik. Asal-usul nama itu diperkuat dengan catatan di naskah kuno, Manuskrip Bujangga Manik ketika dia sedang melewati dataran tinggi Dieng .

Kini gunung tersebut lebih akrab disebut Gunung Sindoro. Nama dari Gunung Sindoro menjadi inspirasi dari nama Kereta api Argo Sindoro, kereta api eksekutif argo yang melayani tujuan dari Semarang Tawang-Gambir. Raja kedua Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Sultan Hamengkubuwana II konon dilahirkan di lereng gunung ini pada 7 Maret 1750.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini .

2. Sejarah Letusan Gunung Sindoro

[Bintang] 8 Gunung di Indonesia Ini Punya Padang Savana yang Memesona

Sejarah mengenai letusan yang terjadi di Gunung Sindoro tidak banyak diketahui, namun letusan baru mulai tercatat sejak Abad ke-19. Dari sejarah dan endapan hasil letusannya, diperkirakan letusan tipe strombolian mendominasi karakter letusan Gunung Sindoro. 

Namun pada 2011 Gunung Sindoro sempat berstatus awas. Peningkatan aktivitas Gunung Sindoro teramati dengan meningkatnya aktivitas kegempaan dan visual, terutama Gempa Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal.

Status Gunung Sindoro kembali diturunkan menjadi Aktif Normal (Level I) pada 30 Maret 2012. Setelahnya belum ada aktivitas yang terpantau berbahaya.

3. Pemandangan Gunung Lainnya dari Puncak

Dilihat dari ukurannya, Sindoro merupakan jalur pendakian yang mudah dan bisa menjadi pengantar yang bagus untuk pendakian di Indonesia. Dari puncak terdapat pemandangan indah ke arah Sumbing, Merapi, Merbabu, Ungaran, Slamet, dataran tinggi Dieng, Gunung Prau, dan pantai utara Jawa. Pemandangan matahari terbit di Gunung Sindoro sangat luar biasa sehingga layak untuk didaki semalaman.

4. Tak Disarankan Berkemah Dekat Puncak

Gunung Sindoro

Berkemah di puncak tidak disarankan karena terdapat gas beracun di dekat kawah puncak. Kawah beracun ini telah terjadi sejak tahun 2011 dan seorang pendaki meninggal saat berkemah di dekat kawah pada tahun 2013.

Sebaiknya tunggu hingga jam 7 pagi untuk mengintip ke dalam kawah aktif, dan tidak berlama-lama di dekat gas. Di puncak, sebenarnya terdapat dua kawah dalam yang bersebelahan dan kawah ini telah berubah secara dramatis selama dekade terakhir seiring dengan meningkatnya aktivitas gunung berapi.

Pada 2010, terdapat banyak pohon edelweis, rumput, dan banyak semak cantigi yaitu spesies vaccinium yang umum terdapat di puncak gunung berapi di Jawa. Namun setelah bertahun-tahun aktif, kawasan tersebut kini tampak lebih tandus, dengan lebih sedikit tanaman, dan lebih banyak pasir dan batuan, belum lagi fumarol aktif.

5. Cara ke Gunung Sindoro

Bus antara Purwokerto dan Semarang beroperasi melalui Kledung. Dari Yogyakarta, naik bus ke Magelang dan bus kedua ke Wonosobo. Kledung hanya berjarak kurang dari 3 jam dari Yogyakarta atau Semarang dengan mobil.

Jalur Sigedang berjarak sekitar 2,5 jam dari Pekalongan dan Semarang di mana terdapat stasiun kereta api. Weleri, yang terletak di antara kedua kota tersebut hanya berjarak 1,5 jam dari ujung jalan setapak di Sigedang dan Bansari, namun  sangat sedikit kereta kelas eksekutif yang berhenti di sini.

Selain itu, perjalanan dari Weleri ke ujung jalur utara dan timur biasanya memerlukan beberapa kali perjalanan bus singkat sehingga meskipun merupakan rute akses terpendek dan terdekat, waktu yang dibutuhkan bisa sama lamanya dengan perjalanan menuju atau dari Purwokerto.

6. Terdapat 6 Jalur Pendakian Resmi

Gunung Sindoro.

Di Gunung Sindoro terdapat 6 jalur pendakian resmi. Pertama jalur Kledung yang berada di Temanggung dan berbatasan dengan Wonosobo ini merupakan jalur pendakian terpopuler Gunung Sindoro karena lokasi basecamp pendakiannya dekat dengan jalan provinsi.

Kedua jalur Alang-Alang Sewu yang berlokasi di Dusun Anggrunggondok, Kecamatan Kertek, Wonosobo. Jalur Alang-Alang Sewu ini bisa dijadikan alternatif apabila jalur Kledung terjadi antrean panjang.

Ketiga, jalur Ndoro Arum sering disebut sebagai Jalur Naga, lantaran di kedua sisi jalurnya terdapat jurang yang membuatnya mirip punggungan naga. Sebaiknya berhati-hati saat melewati jalur ini.

Selanjutnya yang keempat terdapat jalur Sigedang yang ada di sebelah selatan lereng Gunung Sindoro. Jalur Sigedang ini letaknya dekat Dataran Tinggi Dieng dan masuk ke Kabupaten Wonosobo. Di sekitar basecamp pendakian Sigedang ini dipenuhi hamparan kebun teh.

Kelima, jalur Bansari yang terletak di Kabupaten Temanggung dan paling dekat dengan daerah perkotaannya. Jalur ini bisa dijadikan alternatif jalur Kledung yang berada di Temanggung kalau jalurnya penuh.

Keenam, jalur Bedakah berada di sebelah kiri jalur Alang-Alang Sewu. Dalam hal lokasi, jalur Bedakah ini terbilang dekat dengan perkotaan Wonosobo. Tapi untuk urusan trasportasi, lebih mudah ke jalur Kledung.

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

6 Fakta Menarik

Fakta menarik gunung sindoro, gunung sindoro, gunung berapi, fakta gunung, fakta gunung di indonesia, jalur pendakian gunung sindoro, idul fitri 2024.

Lautan pasir kawasan Gunung Bromo , Jawa Timur (Istimewa)

Cegah Kemacetan, Pemprov Jatim Petakan Arus Kedatangan Wisatawan di Lokasi Wisata Malang Raya dan Bromo

Sebanyak 27 penumpang dan sopir bus PO Rosalia Indah selamat dari kecelakaan tunggal yang terjadi di Km 370 A Tol Batang Semarang, Jawa Tengah pada Kamis, (11/4/2024). (Tim News).

Selain Bus Rosalia Indah, Polri Catat 199 Kecelakaan Lalu Lintas Saat Idul Fitri 10 April 2024

Libur lebaran haji kali ini juga bertepatan dengan libur sekolah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

H+1 Lebaran 2024, 8 Ribu Lebih Pengunjung Sambangi Monas

Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berkunjung ke rumah pasangan calonnya, Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari pertama Lebaran, Rabu (10/4/2024) sore.

VIDEO: Hari Pertama Lebaran, Gibran dan Keluarga Kunjungi Rumah Prabowo

Ribuan warga memadati pantai wisata Ancol, Jakarta Utara, Minggu (23/4/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

H+1 Lebaran 2024, 53 Ribu Pengunjung Masuk Ancol Siang Ini

Istri Almarhum Babe Cabita (Foto: YouTube/ Intens Investigasi)

Istri Almarhum Babe Cabita Nangis di Makam Suaminya Saat Dengar Pertanyaan Anak: Kok Papa Nggak Kelihatan?

Mudik lebaran 2024.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memprediksi, bila puncak arus balik Lebaran 2024, akan jatuh pada Senin, 15 April 2024. Total, akan ada 190 ribu pergerakan penumpang dan 1.236 pesawat yang akan memadati Bandara Soekarno Hatta.

Puncak Arus Balik Lebaran, 1.236 Pesawat Hilir Mudik di Bandara Soekarno Hatta

Menteri Perbungan Budi Karya Sumadi (Foto: Kementerian Perhubungan)

Urai Kepadatan Arus Balik Lebaran 2024, Menhub Budi Usul Ada WFH Pekan Depan

Eva Chairunisa mengatakan angka penumpang yang tiba di area Daop 1 Jakarta mulai mengalami peningkatan, di mana secara total pada hari ini terdapat sekitar 40 ribu pengguna yang tiba. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Cegah Tindak Kejahatan, Simak Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran 2024

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman, mengatakan, peserta Harlah ke-78 Muslimat NU diperkirakan mulai memadati kawasan GBK pada pukul 22.00 WIB, Jumat (19/1/2024). (Ady Anugrahadi).

Arus Mudik, Polda Metro: 7 Truk Sumbu 3 Langgar SKB dan 3.800 Kendaraan Langgar Ganjil Genap

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menggelar open house saat Lebaran 2024. (Foto: Liputan6.com/Arief R)

Menteri Bahlil Mudik Lebaran ke Fakfak Papua Kamis, 11 April 2024

Sejumlah kendaraan pemudik terjebak kemacetan ketika hendak memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran ini, sejumlah rekayasa lalu lintas masih diberlakukan di ruas tol trans jawa baik sistem contraflow hingga one way guna mengatasi kepadatan lalulintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Tips Aman Bagi Pemudik Saat Melaju di Lajur Contraflow

Ramadhan 2024.

Suasana lokasi kejadian kecelakaan tabrakan maut di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Senin (8/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Polri Catat Ada 199 Kecelakaan hingga H-1 Lebaran, 41 Orang Meninggal

Warga memperlihatkan pecahan uang tunai baru di layanan kas keliling Bank Indonesia di Pasar Kopro, Jakarta Barat, Rabu (29/3/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ekonom Ramal Uang Beredar Meningkat hingga Rp 170 Triliun selama Ramadan dan Lebaran

Sudah makan tiga obat yang diberikan dokter tapi hipertensi tetap tak terkontrol. Bisa jadi itu merupakan hipertensi resisten. (Foto: Freepik)

Pakar Ingatkan Penyakit Kronis Bisa Kambuh Setelah Lebaran

Kepadatan kendaraan roda empat dari arah Bogor menuju Jakarta di Jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta, Minggu (30/4/2023). Kepadatan kendaraan di Tol Jagorawi tersebut merupakan puncak arus balik serta liburan akhir pekan dari arah Puncak Bogor ke arah Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

3 Strategi Polda Metro Hadapi Arus Balik Mudik Lebaran 2024

Ilustrasi Idulfitri, Idul Fitri, Lebaran. (Image by Freepik)

14 Contoh Ucapan Selamat Idul Fitri dari Bahasa Jerman hingga Swahili

Selebrasi pemain Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi (tengah atas) setelah menjebol gawang PSS Sleman dalam pertandingan pekan ke-6 BRI Liga 1 2023/2024 yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Jumat (4/8/2023). Gol pertama Persija Jakarta hadir pada menit ke-16. Hanif Sjahbandi mencetak gol lewat tandukan kepala setelah menerima assist dari Witan Sulaeman. (Dok. Persija Jakarta)

Pemain Persija Tak Masalah Cuma Dapat Jatah Libur Idul Fitri 2024 Satu Hari

Pemain baru Persija Jakarta, Ryo Matsumura, saat mengikuti sesi latihan di Nirwana Park, Sawangan, Depok, Rabu (31/5/2023). Pemain asal Jepang itu didatangkan Macan Kemayoran dari Persis Solo dan diikat dengan kontrak berdurasi tiga musim. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pemain Persija Jakarta Dapat Kesempatan Berkumpul Bersama Keluarga di Akhir Ramadhan 2024

Pemain asing Persib Bandung asal Italia, Stefano Beltrame dalam debutnya di BRI Liga 1 2023/2024 kontra PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (4/12/2023). (Instagram Persib Bandung)

Pemain Persib Bandung Dapat Libur Lebaran 4 Hari

Pemain Timnas Indonesia U-23, Ivar Jenner (kedua kiri) dan rekan-rekannya mendengarkan instruksi dari pelatih Shin Tae-yong (kedua kanan) saat laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 melawan Turkmenistan di Stadion Manahan, Solo, Selasa (12/9/2023). Ivar mengaku bahwa golnya ke gawang Turkmenistan dipersembahkan untuk tim, pelatih, dan juga masyarakat Indonesia. (Bola.com/Arief Bagus)

Soal Penundaan BRI Liga 1, Bos Persebaya: Erick Thohir Ingin Bawa Indonesia ke Level yang Belum Pernah Dicapai

Menang Atas PSIS Semarang, Bali United FC Bersaing Ketat Dengan Persib Bandung di 4 Besar Klasemen (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Klasemen BRI Liga 1 2023/2024: Tambah Penderitaan Persija Jakarta, Bali United Mantap ke Championship Series

Pemain Borneo FC, Fajar Fathur Rahman saat menghadapi Persija Jakarta pada laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/8/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dukung Timnas Indonesia, BRI Liga 1 Bakal Rehat Selama Piala Asia U-23 2024

Video terkini.

trek gunung sindoro

trek gunung sindoro

Mengenal Gunung Sindoro, Daya Tarik, dan Lokasinya

Gunung Sindoro

Mengenal Gunung Sindoro

Daya tarik gunung sindoro, lokasi gunung sindoro.

Gunung Sindoro adalah gunung berapi aktif. Meski begitu, salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah ini diminati oleh para pendaki.

Gunung ini pernah mengalami kenaikan aktivitas vulkanik pada 1970 dan kembali mengeluarkan asap sulfatara tebal dan aktivitas gempa yang intens. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai Gunung Sindoro.

Gunung Sindoro merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Gunung aktif bertipe strato ini menjulang setinggi 3.136 mdpl.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung ini bisa dicapai melalui daerah Parakan, Garung, Tambi, Kretek dan Kledung. Ada beberapa kawah puncak, mulai dari Segoro Wedi (Z1), Segoro Banjaran (Z2, Z3, Z4), Kawah Barat, Kawah Timur, Gua Walet Utara (K1), Kawah Selatan (K2), dan Sumur Ledakan.

Gunung Sindoro berdekatan dengan Gunung Sumbing. Kedua gunung ini kerap dijuluki gunung kembar karena kemiripannya. Ketika mendaki Sindoro, maka akan tampak jelas Gunung Sumbing, begitu pun keduanya.

Menurut buku Gunung Nusantara karya Daniel Patrick Quinn, Gunung Sindoro dan Sumbing mendominasi wilayah di sebelah timur Dataran Tinggi Dieng. Jalurnya yang panjang dan menantang disukai oleh pendaki.

Gunung Sindoro mempunyai sisi menarik yang penting diketahui pendaki. Apa saja?

1. Hamparan Padang Edelweiss

Mengutip salah satu situs agen travel, saat mendaki, pendaki akan melewati sabana yang penuh dengan bunga edelweiss. Padang edelweiss ini bisa pendaki temui setelah melewati Pos 3 Gunung Sindoro.

2. Danau di Puncak Gunung

Wisatawan bisa melihat danau kecil di puncak gunung ini. Air danaunya yang jernih ini berasal dari curah hujan yang turun selama musim penghujan.

3. Keindahan Berbagai Gunung dari Puncaknya

Dari atas, pendaki bisa melihat pemandangan Indah Gunung Sumbing, Merapi, Merbabu, Ungaran, Slamet, pegunungan tinggi Gunung Prau di Dataran Tinggi Dieng hingga pantai utara Jawa. Keindahan sunrisenya pun begitu memukau.

4. Basecamp dengan Fasilitas Lengkap

Basecamp Kledung Sindoro menyediakan aula untuk tempat beristirahat, toilet umum, penitipan barang hingga area parkir. Pendaki juga dapat menemukan masjid tak jauh dari basecamp ini.

Selain itu, ada banyak warung sederhana yang menawarkan berbagai makanan dan minuman. Yang tak kalah penting adalah fasilitas air bersih untuk keperluan logistik.

Secara administratif, gunung ini berada di wilayah Kabupaten Temanggung (sebelah barat) dan Kabupaten Wonosobo (sebelah timur.) Perjalanan hingga puncaknya, triangulasi T430 (3.135,5 m) memakan waktu hingga 4-5 jam.

Jika pendaki mengambil dari jalur utara, Kledung (1.390 m) maka akan ditempuh sekitar 6 jam. Sementara dari utara melalui perkebunan Tambi ditempuh dalam waktu sekitar 7 jam.

Itulah informasi mengenai Gunung Sindoro. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya detikers.

4 Tempat Wisata Alam di Tasikmalaya yang Ikonik

Suhu di gunung dingin padahal lebih dekat ke matahari, kenapa ya, 9 destinasi wisata alam favorit di asia, ada lombok, gunung berapi di islandia meletus, begini penampakannya, kawah sikidang, pesona lain di dataran dieng, melihat finlandia ngebor gunung berapi buat pasokan energi.

Ragunan Ramai Pengunjung, Jalanan ke Arah Pintu pun Macet

Loker Jateng

Usulan Jumlah Formasi PPPK 2023 Kabupaten Banyumas dan Jadwal Pendaftarannya

Usulan Jumlah Formasi PPPK 2023 Kabupaten Banyumas dan Jadwal Pendaftarannya

Rekrutmen CPNS-PPPK Akan Dibuka September, Ini Rincian Formasinya

Rekrutmen CPNS-PPPK Akan Dibuka September, Ini Rincian Formasinya

Daftar Jurusan Rekrutmen PLN Group Diaspora 2023, Cek di Sini!

Daftar Jurusan Rekrutmen PLN Group Diaspora 2023, Cek di Sini!

trek gunung sindoro

trek gunung sindoro

  • Our Stories

trek gunung sindoro

SINDORO SUMBING VOLCANO ADVENTURE AND EXPLORE BOROBUDUR

Adding item to wishlist requires an account, already a member, don't have an account create one., interested.

We are a team with passion of outdoor activity and we are happy to talk to you.

+6281219592895

[email protected]

Adventure Details

Mount Sindoro 3,136m and Mount Sumbing 3,371m is known as twin mountains with the shape and altitude are nearly the same.  

Located in Wonosobo, Central Java, the mountains have a spectacular and very much active crater. These mountains offer a gorgeous panoramic landscape along the trail to the summit. Mount Sindoro summit offers majestic 360-degree views of the Dieng area and surrounding mountains in the area. While at Mt Sumbing hikers can see the 800 m wide crater which offers an amazing landscape a hillside of white rocks, steaming sulfur gases, bubbling water and mud pools, and rivers of Sulphur – a view that you can enjoy from a short distance.

Hikers can also enjoy a beautiful savanna and small sea of sand located not far from the crater. This could be one good option for those who are looking for an easy to moderate volcano adventure and explore the hidden paradise of Central Java, Indonesia. Climbing these two volcanoes in one go is moderately challenging but very doable for the average person. With plenty of rest points along the way, these mountains are suitable for moderate volcano adventure with family and friends.

After completing the volcano adventure at Mt Sindoro and Mt Sumbing, then finish your adventure by visiting Borobudur temple, the largest Buddhist temple in the world.

Trip Summary

  • A trip exploring the twin volcanoes, Mt Sindoro and Mt Sumbing in Central Java, then exploring the largest Buddhist temple in world, Borobudur temple
  • Start/End: Yogyakarta /Semarang
  • Duration: 7 days (including traveling day from local airport)
  • Accommodation: Hotel and Camping
  • Difficulty Level: Moderate to Challenging

What We Offer

  • Best value for excellent hassle-free services – either you are seeking for a challenging adventure or simply want to enjoy quiet time with the nature, your trips will be fully supported and equipped and freshly-cooked meals
  • Attention to safety and punctuality without diminishing personal touch

Departure & Return Location

Yogyakarta/Semarang

Price Includes

  • 7 days of HASSLE FREE ADVENTURE
  • Certified and English speaking mountain guides
  • Mt Sindoro and Mt Sumbing entrance tickets and Borobudur entrance ticket
  • All overland transportations during the program
  • All homestay/hotel accommodations during the program
  • All meals and mineral waters during trekking
  • Standard first aid kit
  • Camping equipment, including comfortable tents, air mattress, lights, chairs and camping tables
  • Group porter. In case you have more equipment/belonging like big camera or tripod then we suggest you to hire extra porter, the cost to hire extra porter to carry personal belongings is IDR 350.000,-/porter/day

Price Excludes

  • Travel Insurance
  • Personal Expenses
  • Personal equipment
  • Extra meals and drinks
  • Private porter which carry your personal equipment (Jacket, Camera, Tripod etc)
  • Services not mentioned above

What to bring

  • Small rucksack (10 liter capacity)
  • Long trouser
  • UV protector & Lip Balm
  • Gloves and socks
  • Trekking shoes
  • Trekking pole
  • Personal Medicine
  • ID, Passport, KITAS, KTP

Day 1 Pick up service at local airport

  • Pick up service at Yogyakarta or Semarang airport 
  • Transfer to Mt Sindoro entry point 
  • Overnight at local hotel

Day 2 HIKE MOUNT SINDORO

  • After breakfast at the hotel then transfer to Mt Sindoro entry point 30-minute motor cycle ride 
  • Start hiking to Mt Sindoro sunrise camp 
  • Overnight at Sunrise camp 

Day 3 SUMMIT MOUNT SINDORO

  • Early wake up at 3 AM for the summit bid
  • Descend down to the base of the mountain
  • Transfer and overnight at the local hotel

Day 4 HIKE MOUNT SUMBING

  • After breakfast at the hotel, transfer to the entry point of Mt Sumbing, 30 minutes motorcycle ride from the hotel 
  • Start hiking to the sunrise camp of Mt Sumbing 
  • Overnight camping at sunrise camp

Day 5 SUMMIT MT SUMBING

  • Early wake up at 3 AM for the summit bid 
  • Descend down to the base of the mountain 
  • Transfer to the local hotel near Borobudur temple 

Day 6 EXPLORE BOROBUDUR TEMPLE AND ITS SURROUNDING

  • Explore the Borobudur Temple and its surrounding
  • Overnight at local hotel 

Day 7 Transfer back to the airport - end of service

trek gunung sindoro

Related Tours

trek gunung sindoro

Mt Bromo Volcano Adventure

trek gunung sindoro

HIKE MT GEDE AND EXPLORE GUNUNG PADANG

Privacy overview.

2018 Primetime Emmy & James Beard Award Winner

R&K Insider

Join our newsletter to get exclusives on where our correspondents travel, what they eat, where they stay. Free to sign up.

A History of Moscow in 13 Dishes

Featured city guides.

IMAGES

  1. Ini Jalur Pendakian dan Aturan Naik Gunung Sindoro yang Harus Kamu

    trek gunung sindoro

  2. 69+ Info Pendakian Gunung Sindoro 2020

    trek gunung sindoro

  3. Wajib Tahu, Ini Info dan Tips Mendaki Gunung Sindoro

    trek gunung sindoro

  4. 2 Jalur Pendakian Gunung Sindoro yang Populer di Kalangan Petualang

    trek gunung sindoro

  5. GUNUNG SINDORO Tiket dan 5 Jalur Pendakian Desember 2023

    trek gunung sindoro

  6. 2 Jalur Pendakian Gunung Sindoro yang Populer di Kalangan Petualang

    trek gunung sindoro

VIDEO

  1. Pendakian GUNUNG SINDORO via KLEDUNG (with GPS Track)

  2. Bau Tanah (Gunung Sindoro, Jawa Tengah)

  3. SINDORO Part 1

  4. SINDORO 3153 MDPL ( VIA KLEDUNG )

  5. FULL EPISODE TACKLING MOUNT SINDORO IN CENTRAL JAVA

  6. Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng Lintas Jalur Dieng (Full Trek)

COMMENTS

  1. 7 Jalur Pendakian Gunung Sindoro, untuk Pemula Sampai Pendaki Mahir

    7 Jalur Pendakian Favorit Gunung Sindoro, untuk Pemula Sampai Pendaki Mahir. Jalur Pendakian Gunung Sindoro - Puncak Gunung Sindoro merupakan destinasi favorit bagi para pendaki dan para pecinta alam. Gunung yang terletak di Kabupaten Temanggung ini menyimpan potensi wisata alam yang besar.

  2. 6+ Jalur Pendakian Gunung Sindoro di Jawa Tengah

    Tentu saja, jalur ini juga menawarkan pemandangan yang menarik untuk dinikmati selama kamu menapaki setiap jengkal trek ke puncak Gunung Sindoro. Karena berdekatan, medan yang ada via Sindoro dan Kledung tidak berbeda jauh. Hanya saja untuk jalur Kledung terkadang kabutnya cukup padat, sehingga perlu persiapan ekstra. 4.

  3. GUNUNG SINDORO: Tiket & 5 Jalur Pendakian April 2024

    Gunung Sindoro adalah salah satu gunung aktif di Jawa Tengah. Ketinggian puncaknya mencapai 3.153 mdpl. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo. Di sebelah tenggara, terdapat Gunung Sumbing yang wujudnya tampak serupa. Gunung ini sering jadi tujuan pendakian bagi banyak wisatawan.

  4. Gunung Sindoro : Lokasi, Jalur Pendakian dan Tarif Simaksi

    Jalur Pendakian Gunung Sindoro. Setidaknya ada dua jalur pendakian yang menjadi favorit para petualang, yakni jalur pendakian via Kledung dan jalur via Sikatok / Sigedang. Jika Anda ingin menempuh perjalanan singkat, maka trek Sikatok adalah jawabannya. Pendakian melalui Sikatok hanya akan menghabiskan waktu sekitar 6.5 jam saja.

  5. Mount Sindoro Java's Volcanic Wonders

    From Peaks to Pyramids: Unveiling West Java`s ancient civilizations, Hike Mount Gede and Explore Gunung Padang. Combine your hiking adventure at Mt Gede with exploring Southeast Asia's Megalithic site. Mt Gede Pangrango National Park, just a 3-hour drive from Jakarta, is the nearest 3,000-meter volcanic peak from the Capital of Indonesia.

  6. Gunung Sindoro, Sembunyikan Keindahan Dalam Jalur Menantang

    Pada pendakian menuju puncak Gunung Sindoro, kamu akan menemukan berbagai variasi trek. Daribase camp, kamu akan lebih dulu melalui jalur bebatuan yang tersusun rapi.Di sepanjang jalan, kamu akan melewati perkampungan warga, ladang sayuran warga, hingga akhirnya sampai di kebun tembakau yang sangat luas.

  7. Hiking Mt. Sumbing & SINDORO

    Gunung Sumbing (3371 dpl) dan Gunung Sindoro (3151 dpl) adalah ikon Temanggung. musim kemarau menjadi waktu favorit untuk gunung pendaki untuk mendaki. Saya t hanya membutuhkan waktu 5 sampai 6 jam dari base camp ke mencapai puncak. Untuk mencapai puncak Gunung Sindoro, pengunjung dapat mulai dari Kledung Desa, Kledung Kecamatan. meskipun ...

  8. Gunung Sindoro

    Mount Sindoro is separated from its similarly conical but slightly higher neighbour, Gunung Sumbing, by the Kledung Pass (1,400m).Together, they dominate the Dieng plateau area and can both be climbed from Kledung village where there is a decent hotel. There is another straightforward and slightly shorter ascent from the north at Sigedang (1,791m) and a couple of less popular routes from the ...

  9. 7 Jalur Pendakian Gunung Sindoro, Mana Favoritmu

    Jalur Pendakian Gunung Sindoro - Puncak Gunung Sindoro merupakan destinasi favorit bagi para pendaki dan para pecinta alam. Gunung yang terletak di Kabupaten Temanggung ini menyimpan potensi wisata alam yang besar. Gunung Sindoro memiliki ketinggian yang cukup menantang yaitu mencapai 3.153 mdpl pada puncaknya.

  10. Hike The Twin Mountain, Mount Sindoro And Mount Sumbing

    Among those mountains are Mount Sumbing and Mount Sindoro, which are popularly known as two adjacent mountains and located face to face. ... Whether you seek the challenge of a multi-day trek or the allure of a shorter escapade, our expeditions offer something for every adventurer. ... Hike Mount Gede and Explore Gunung Padang. Combine your ...

  11. Menaklukkan Sindoro: Trek yang Melelahkan, Pesona yang Menakjubkan

    Trek menuju puncak Gunung Sindoro (Sumber: Pribadi, 8/10/2023) Trek yang ditemui saat berjalan menuju puncak adalah bebatuan dan pasir halus serta kerikil kecil. Estimasi yang dibutuhkan untuk menuju ke puncak adalah 2 jam perjalanan.

  12. 6 Fakta Menarik Gunung Sindoro yang Punya 6 Jalur Pendakian Menuju

    Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sindoro biasa disebut Sindara, atau Sundoro memiliki ketinggian puncak 3.136 mdpl.Gunung Sindoro merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat.. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Gunung ini dapat terlihat jelas dari puncak sikunir dieng, Wonosobo.

  13. Mengenal Gunung Sindoro, Daya Tarik, dan Lokasinya

    Lokasi Gunung Sindoro. Secara administratif, gunung ini berada di wilayah Kabupaten Temanggung (sebelah barat) dan Kabupaten Wonosobo (sebelah timur.) Perjalanan hingga puncaknya, triangulasi T430 (3.135,5 m) memakan waktu hingga 4-5 jam. Jika pendaki mengambil dari jalur utara, Kledung (1.390 m) maka akan ditempuh sekitar 6 jam.

  14. Open Trip Gunung Sindoro by Kopdar Trip Indonesia

    Pendakian hingga ke puncak Gunung Sindoro selama 2 hari 1 malam. Fasilitas lengkap: penjemputan dari meeting point di Jakarta dan Bandung, tiket masuk, perlengkapan masak, rumah singgah, makan dan minum, pemandu, dan banyak lagi! Kamu akan mendapatkan e-sertifikat setelah pendakian. Open trip: digabung dengan peserta tur lainnya.

  15. Russian Philharmonic

    Welcome to the official YouTube channel of the Moscow City Symphony - Russian Philharmonic! https://orchestra.ru

  16. Catatan Perjalanan Miniatur Semeru: Gunung Guntur

    Berisi tips yang berguna dalam melakukan pendakian Gunung Guntur, mulai dari cerita perjalanan, trek pendakian, tiket masuk, hingga durasi pendakian guna membantu teman-teman sebelum berkunjung. ... melainkan ingin ke Gunung Sindoro. Namun, dikarenakan tidak mendapatkan restu, maka kami memutuskan untuk ke Gunung Guntur saja daripada tidak sama ...

  17. Mount Sindoro

    Mount Sindoro 3,136m is one of the active stratovolcanoes in Central Java, which still under the radar of foreign hikers visiting Indonesia. ... Whether you seek the challenge of a multi-day trek or the allure of a shorter escapade, our expeditions offer something for every adventurer. ... Hike Mount Gede and Explore Gunung Padang. Combine your ...

  18. Sindoro Sumbing Volcano Adventure and Explore Borobudur

    Mount Sindoro 3,136m and Mount Sumbing 3,371m is known as twin mountains with the shape and altitude are nearly the same. ... Whether you seek the challenge of a multi-day trek or the allure of a shorter escapade, our expeditions offer something for every adventurer. ... Hike Mount Gede and Explore Gunung Padang. Combine your hiking adventure ...

  19. [4K] Walking Streets Moscow. Moscow-City

    Walking tour around Moscow-City.Thanks for watching!MY GEAR THAT I USEMinimalist Handheld SetupiPhone 11 128GB https://amzn.to/3zfqbboMic for Street https://...

  20. Moscow City

    🎧 Wear headphones for the best experience.For watching on a big screen 4K.In this video, we will take a walk among the skyscrapers of the Moscow City Intern...

  21. Walking Tour: Central Moscow from the Arbat to the Kremlin

    This tour of Moscow's center takes you from one of Moscow's oldest streets to its newest park through both real and fictional history, hitting the Kremlin, some illustrious shopping centers, architectural curiosities, and some of the city's finest snacks. Start on the Arbat, Moscow's mile-long pedestrianized shopping and eating artery ...